Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Toko Serba ada (Toserba) atau swalayan merupaka salah satu pegiat ekonomi di daerah dalam kota. Bahkan menampung puluhan karyawan lokal.

Hanya saja, terkadang swalayan yang dibangun dalam kota berada di kawasan yang bukan untuk usaha atau bisnis berdasarkan tata ruang wilaya (RTRW) perkotaan.

Sebut saja kawasan ruas jalan Prof. Mohammad Yamin kota Palu Sulawesi Tengah telah hadir sejumlah kantor bisnis dan toko swalayan.

Padahal  dahulu ruas jalan jalur dua M Yamin itu bukan kawan ekonomi, tapi hanya perkantoran pemerintah dan masuk zona hijau.

Saat ini ruas jalan M Yamin itu sepertinya sudah berubah RTRWnya, sehingga sudah berdiri beberapa kantor bisnis swasta disana.

Yakni ada SPBU, dealer mobil Nizzan dan toko swalayan Living Plaza.

Swalayan Liping Plaza ini barus saja dibangun dan buka pada 5 Juni 2025. Antusias masyarakatpun tak terbendung untuk berbelanja di swalayan serba ada itu.

Akibatnya kemacetan lalulintaspun terjadi sekalipun pihak manajemen swalayan Living Plaza telah menyiapkan tempat parkir di depan dan belakang gedungnya, namun tetap saja menimbulkan kemacetan.

Pantauan media ini sejak 5 Juni 2025 hingga Sabtu malam (7/6-2025) terjadi penumpukan kendaraan disebagian badan jalan M.Yamin mulai di depan kantor pajak pratama sampai di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Palu.

Dibagian sebelah sisi kanan jalan dari arah selatan tepatnya didepan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) hingga ke kantor badan pendapatan daerah Sulteng juga terlihat jadi tempat parkir.

Kepala Dinas Tataruang kota Palu  Arwin yang dikonfirmasi terkait perubahan RTRW ruas jalan M.Yamin yang sebelumnya masuk zona hijau dan hanya bangunan pemerintah diperbolehnya, menjawab media ini via aplikasi di whatsAppnya menuliskan Living Plaza telah memilik Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

“Wa alkm slm wrwb. Living Plaza telah memiliki PBG sejak th 2023 yg berarti sdh memiliki izin dan sesuai tata ruang Kota Palu,”tulisnya dengan emonji 🙏🙏🙏🙏. ***