Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VI Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penundaan. Sedianya pelaksanaan Muswil ini sesuai jadwal telah ditetapkan pada akhir bulan September 2017. Namun Kegiatan ini mengalami penundaan hingga tanggal 14 – 15 Oktober 2017.
Ketua Panitia Pelaksana Muswil VI Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Muh. Husain Borahima via pres realisnya ke sejumlah media di Palu, Kamis (28/9-2017) mengatakan penundaan pelaksanaan kegiatan, disebabkan oleh jadwal Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, KRMH. H. Japto Soeryosoemarno bertepatan dengan kunjungan beliau ke luar negeri.
“Kami harus menyesuaikan dengan jadwal beliau,” katanya.
Husain menjelaskan hasil konsultasi dengan Pengurus Majelis Pimpinan Nasional di Jakarta, telah memastikan untuk menunda pelaksanaan Muswil VI Pemuda Pancasila Sulteng yang sedianya dilaksanakan akhir September, dijadwalkan kembali pada tanggal 14 – 15 Oktober 2017 mendatang.
“Persiapan panitia sudah mencapai 90 persen, tinggal membenahi beberapa hal yang tersisa saja,” ujarnya.
Husain memperkirakan lebih dari dua ribu kader akan hadir pada Muswil yang ke 6 kali ini. Bahkan, kader Pemuda Pancasila dari daerah tetangga seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara akan ikut berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.
Dalam Pelaksanaan Muswil kali ini,akan dilaksanakan Musyawarah Wilayah Srikandi Pemuda Pancasila dan Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah. Selain itu akan dilaksanakan konvoi keliling Kota Palu, yang diberi nama Pawai Merawat Pancasila.
Sebelumnya Ketua MPW PP Sulteng, HM Arus Abdul Karim mengatakan, Muswil itu digelar sebagai wujud dari konsolidasi dan penyegaran organisasi.
“Muswil ini juga dilaksanakan, karena telah berakhir satu masa bakti kepengurusan saya sebagai Ketua MPW PP Sulteng,” kata HM Arus Abdul Karim di Palu, Rabu.
Menurut Arus dalam pelaksanaan Muswil itu, Pemuda Pancasila sebagai organisasi penjaga marwah ideologi bangsa, akan mempertegas kepada masyarakat, bahwa ideologi Pancasila itu sudah final dan tidak bisa diutak-atik lagi.
Kata Arus, saat ini ada sejumlah pihak yang hendak mengembangkan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila. Kelompok itu bahkan telah masuk hingga ke kampus dan sekolah. Mereka merekrut kader-kader muda, mencuci otak anak-anak muda, sehingga menjadi anti pancasila.
“Tidak boleh ada ideologi lain di wilayah hukum NKRI. Pancasila adalah kesepakatan bangsa yang harus dijaga. Siapa yang hendak menganggu Pancasila akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila,” tegas HM Arus Abdul Karim yang juga Ketua Partai Golkar Sulteng itu.
Oleh karena itu, Arus kembali menegaskan, pihaknya akan terus bekerjasama dengan berbagai pihak, dalam rangka memperkuat ideologi Pancasila itu. ***