Bang Doel (deadline-news.com)-Lombosulsel-Warga dusun Lombo Desa Benteng Paremba Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan berterima kasih kepada kabid peternakan pada Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pinrang, karena telah merespon keluhan warga yang sempat resah, akibat puluhan ternak ayam kampung mereka mati mendadak.
“Dokter hewan dari dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pinrang itu langsung merespon keluhan warga sehari setelah kami warga Lombo mengadukan dugaan mewabahnya virus flu burung di kampung kami ke anggota DPRD Pinrang,”ujar Andi Hartono bersama Pallao.
Adalah dokter I Gede dari Dinas Peternakan dan Perkebunan Pinrang yang langsung ke lapangan didampingi salah seorang petugas penyuluh peternakan Duampanua dan Lembang bernama Hasrul. Dokter Gede dan Hasrul Kamis (4/1-2018), melakukan diagnose dengan cara membedah 2 ekor ayam kampung yang terindikasi terinveksi virus flu burung.
Hasil diagnose dokter Gede, diketahui bahwa ayam kampung yang mati mendadak di dusun Lombo belum jelas apalak flu burung atau bukan. Karena hasil sementara negatif virus flu burung.
“Hasil sementara kalau dilihat dari sample (contoh) ayam yang telah kami bedah, terlihat negatif. Jadi kemungkinan virus Newcastle Disease (ND), namun begitu kami tetap mengambil sample (contoh) sebagian organ tubuh ayam yang diduga terjangkit virus ND, dan mengujinya di laboratorium di Maros, sehingga dapat diketahui apakah gejala virus flu burung atau bukan,”ujar dokter Gede.
Selain melakukan diagnose kata dokter Gede, pihaknya juga melakukan pengobatan ke ternak ayam kampung warga Lombo dengan cara menyuntikkan vaksi anti biotik sekitar 20 ekor ternak ayam kampong warga.
“Yang Kami lakukan di Lombo adalah diagnose penyakit yaitu Newcastle Disease (ND) dan melakukan pengobatan menggunakan anti biotik spectrum luas untuk mengobati penyakit ikutan serta edukasi pelaksanaan biosecurity penyemrotan kandang dengan desinfectan,”jelas dokter Gede.
Sepuluh hari sebelumnya telah mewabah penyakit ternak ayam kampong warga dusun Lombo mati mendadak. Indo Sappe Ami mengaku ayamnya mati mendadak sekitar 20 ekor. Kemudian Pua Bolong juga lebih dari 20 ekor, Andi Hartono 10 ekor, Indo Kuru, Bahara dan Daria masing-masing 3 – 5 ekor.
“Piran nare (kapan Hari) sekitar 10 hari lalu sekitar 20 ekor ayam saya mati mendadak. Aku Indo Sappe Ami. Hal senada juga dikatakan pua Bolong, dihadapan dokter Gede saat melakukan bedah sample (contoh) ayam yang tengah mengalami sakit dan mati mendadak”.