Antasena (deadline-news.com)-Palusulteng-Wali kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si bertemu para pemuda Jawa yang tergabung dalam Perkumpulan Pelajar dan Pemuda Jawa (Permuja) Sulawesi Tengah pada Senin malam, (13/7-2020).

Pertemuan yang juga dihadiri Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagind) kota Palu, Drs. Syamsul Saifudin, MM ini berlangsung di Kedai Permuja yang dikelola oleh para pemuda Jawa tersebut.
Dalam arahannya, Wali kota menyampaikan bahwa masyarakat kota Palu menjunjung tinggi tiga nilai yaitu nilai toleransi, kekeluargaan, dan kegotong-royongan sehingga tak heran banyak suku yang tinggal di kota Palu termasuk Jawa.
“Sebenarnya kalian sudah disebut orang Palu yang bersuku Jawa. Karena sudah tinggal di Palu,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Wali kota juga menampik isu yang tersebar di tengah masyarakat supaya tidak simpangsiur terutama tentang kebencanaan yang terjadi tanggal 28 September 2018 silam.
Dimana saat itu akan digelar pagelaran seni yang melibatkan berbagai suku dan etnis termasuk Jawa dengan mendirikan sekitar tujuh panggung di sepanjang Teluk Palu dalam rangka memperingati HUT kota Palu ke-40 tahun.
Sebenarnya, kata Wali kota event tersebut akan digelar tanggal 23 September 2018 namun karena dibarengi dengan Peringatan Hari Habitat Dunia yang dipusatkan di Palu, maka pelaksanaannya diundur hingga 28 September 2018.
“Saat itu sama sekali tidak ada ritual pemotongan kepala hewan yang dihanyutkan ke laut. Ini video-video yang entah dari mana asalnya dan diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga menggemparkan negeri ini hingga dunia,” katanya.
Wali kota menyatakan sampai saat ini pihaknya terus berupaya memulihkan kembali kota Palu pascabencana tersebut mulai dari perbaikan jalan rusak yang jadi kewenangan Pemerintah kota Palu, penyediaan Hunian Tetap (Huntap), dan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi lainnya.
Wali kota berharap para pemuda tidak ikut menyebarkan informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya sehingga membuat gaduh masyarakat, apalagi ini tahun politik pastilah banyak informasi sesat yang sengaja disebar-sebarkan.
Di tambah lagi, katanya saat ini sedang mewabah virus Covid-19, kalau masyarakat khawatir yang berlebihan hingga membuat imun tubuh menurun karena pemberitaan yang tidak jelas, pasti akan mudah tertular. ***