Subkontraktor Merana Pekerjaan Tak Dibayar Kontaktor Utama Pada ProyekPasca Bencana

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Puluhan subkontraktor lokal maupun dari luar daerah Sulawesi Tengah merana.

Pasalnya kontraktor utama pada paket proyek pasca bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) tidak dibayarkan.

Sebut saja PT. MainCoN Djasa Ubersakti sampai saat ini tidak membayar jasa hasil pekerjaan PT.Sindang Multi Megatama. Demikian dikatakan Tris Agustian Panjaitan pada pers konfrence Senin malam (24/7-2023) di salah satu Cafe di jalan Ir.Juanda Palu.

Menurutnya PT.MainCoN Djasa Ubersakti telah dibayar oleh kementerian PUPR melalu balai prasarana permukiman wilayah sulawesi tengah (BPPWS) di Palu.

Adalah pekerjaan proyek rehab rekon kampus universitas Islam negeri (UIN) datokarama Palu senilai Rp, 18 miliyaran dengan pembangunan gedung perkuliahan, auditorium, study center, gedung PAUD, rumah genset, gedung informasi dan teknologo.

Ironisnya subkontraktor sudah menyelesaikan pekerjaannya, namun tidak dibayarkan oleh kontraktor utamanya yakni PT.MainCoN Djasa Ubersakti.

Padahal PT.MainCoN Djasa Ubersakti sudah dibayarkan oleh PUPR 92 persen sedangkan subkontraktor yakni PT.Sindang Multi Megatama baru sekitar 78 persen atau sekitar Rp, 4 miliyaran.

“Karena kami tidak dibayar sampai saat ini, sehingga kami akan melaporkan PT.MainCoN Djasa Ubersakti ke Polda Sulawesi Tengah Selasa besok (25/7-2023), dengan dugaan penipuan dan penggelapan,”tegasnya.

Kepala balai prasarana permukiman wilayah Sulteng Sahabuddin yang dikonfirmasi membenarkan masih tersisa uang kontraktor proyek rehab rekon kampus UIN Datokarama itu sekitar Rp, 9 miliyaran.

“Hal itu terjadi karena pekerjaannya terlambat dan dikenakan denda. Sehingga menunggu hasil audit badan pemeriksa keuangan (BPK) RI perwakilan Sulteng dengan badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP),”jelas Sahabuddin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top