Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Sekitar 50an sopir taxi meteran (Argo) yang tergabung dalam perhimpunan sopir Taxi Palu melakukan demo di Kantor DPRD Sulteng Senin (18/12-2017) siang sekitar pukul 11-13:15 wita.
Para sopir taxi argo yang berasal dari perusahaan angkutan Utama Taxi dan MMU itu meminta pemerintah daerah provinsi Sulteng dan kota Palu tak memberikan izin operasional bagi angkutan online yang tergabung dalam aplikasi Grab.
Pasalnya mengurangi pendapatan bagi para sopir taxi argo dan angkutan kota (angkot). Adalah Andi Rahmad kordinator lapangan (korlap) demonstrasi yang dilakukan perhimpunan sopir taxi argo dan angkot kota Palu itu.
Wakil ketua DPRD Sulteng H.Akram Kamaruddin (Fraksi Demokrat), bersama Ir.Sony Tandra ketua komisi III (Fraksi Gerindra) dan Bram To Ripalu, SH (Fraksi PDIP) yang menerima para sopir taxi argo yang berdemo menolak kehadiran angkutan online grab.
Pertemuan itu sempat diwarnai ketegangan, saat seorang sopir taxi meminta agar rekan-rekannya diizinkan masuk ke halaman kantor DPRD sambil membawa mobil soun sistemnya. Namun karena pertimbangan protap keamanan dari Polri, hanya perwakilan yang boleh masuk.
Hal itu tidak diterima oleh salah seorang pendemo, sehingga meminta izin keluar sembari diikuti kawan-kawannya. Melihat kondisi itu kurang bagus, sehingga wakil ketua DPRD Sulteng Akram Kamaruddin meminta pengamanan dari Polres Palu agar tetap mengizinkan kawan-kawan sopir taxi masuk ke halaman kantor DPRD Sulteng.
Atas kebijakan waket DPRD Sulteng itu para sopir taxi masuk ke halaman kantor DPRD Sulteng sambil berorasi. Sedangkan 10 perwakilan lainnya yang dipimpin Andi Rahmad menyampaikan aspirasinya ke anggota DPRD Sulteng yakni Akram Kamaruddin, Sony Tandra dan Bram To ri Palu.
“Kami minta pemerintah provinsi melalui Dinas Perhubungan dan Walikota Palu segera melarang beroperasinya angkutan online yang tergabung dalam grab. Sebab sangat merugikan kami sebagai sopir taxi argo,”ujar Andi Rahmad yang diamini oleh kawan-kawannya.
Menurut para sopir taxi argo itu, sudah sekitar 600 unit angkutan online berplat hitam yang tergabung dalam aplikasi grab beroperasi di Palu. Ironisnya lagi bukan hanya plat DN tapi ada juga yang berplat B, DD, DB DM, KT dan AD.
Karena Dinas Perhubungan Sulteng, kota dan Walikota Palu Drs.Hidayat tidak hadir dalam pertemuan antara Sopir Taxi argo dan DPRD Sulteng itu, sehingga rapat pertemuan akan dilanjutkan Rabu-Jum’at (22/12-2017) di DPRD Sulteng. ***