Berbagai macam cara dilakukan para politisi di tahun politik untuk menarik simpati rakyat. Salah satunya adalah turnamen sepak bola di tahun politik.
Hadiahnya pun fantastik yang disiapkan pemilik gawean olahraga rakyat itu. Mulai dari Rp, 100 jutaan hingga miliaran rupiah.
Kegiatannyapun dilaksanakan dimana-mana ditiap-tiap kecamatan dalam salah satu kabupaten/kota di suatu provinsi.
Pemilihan kepala daerah baik bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota, gubernur dan wakil gubernur 27 November 2024 mendatang menjadi momen politik mencari simpati dan empati rakyat melalui turnamen sepak bola itu.
Adalah Anwar Hafid cup dan Ahmad Ali Cup turnamen sepak bola “politik” itu jelang pelgub sulteng gawean olah raga jelang pemilihan kepala daerah itu dibagi dalam beberapa zona se Sulteng di beberapa kabupaten dan kota.
Anwar Hafid cup telah berlangsung sejak tahun 2022 hingga 2024 ini. Tepatnya 29 Mei 2024 ini akan digelar malam penutupan Anwar Hafid Cup dengan bonus Rp, 100 jutaan plus hadiah menarik lainnya.
Malam penutupan Anwar Hafid cup ini akan dihibur oleh Vicky Salomor dan Marina Sans.
Sementara Ahmad Ali cup baru saja dimulai pekan kemarin di beberapa zona diantaranya Donggala dan Kota Palu. Hadiahnyapun mencapai miliyaran rupiah.
Turnamen ini tentu bagian dari sosialisasi kandidat gubernur sulteng. Karena Anwar Hafid dan Ahmad Ali akan berkompetisi dalam kontestasi politik 5 tahunan itu.
Anwar Hafid dan Ahmad Ali sama-sama berasal dari desa Wosu kabupaten Morowali. Keduanya pengurus partai besar nasional.
Anwar Hafid ketua DPD Partai Demokrat sulteng dan duduk di DPR RI yang saat ini memasuki periode kedua.
Sedangkan Ahmad Ali adalah wakil ketua umum (Waketum) DPP Partai NasDem yang saat ini sudah dua periode sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan sulteng bersama Anwar Hafid.
Dua putra Wosu itu akan berhadap-hadapan di pilgub sulteng 2024 ini yang akan melawan Rusdy Mastura, Moh.Irwan Lapatta dan Muh Hidayat Andi Baso Lamakarate.
Semoga masyarakat sulteng menghadapi dan mengikuti pilkada serentak dengan riang gembira demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ***