Senior VS Junior di Pilgub Sulteng

 

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 untuk wilayah Sulawesi Tengah pasangan bakal calon sudah bernafas legah.

Betapa tidak surat dukungan partai politik telah diserahkan ke masing-masing pasangan bakal calon kepala daerah dari pengurus partai politik, tak terkecuali calon Gubernur.

Perhelatan demokrasi 5 tahunan itu hanya di ikuti 2 pasangan bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah. Menariknya politisi senior H.Rusdi Mastura berpasangan Ma’mun Amir.

Sedangkan rivalnya yakni pasangan Hidayat Baso Lamakarate dengan Bartolomeus Tandigala masih tergolong junior dari sisi senioritas dikanca politik praktis.

Sebab selama ini mereka berkecimpung di dunia birokrasi (Kepamongan), dengan umur kurang lebih 50an tahun. Tegasnya Seniot VS Junior di Pilgub Sulteng 2020.

Namun begitu, umur bukanlah halangan bagiĀ  pasangan Cudi – Ma’mun, karena semangatnya untuk membangun dan membawa perubahan di Sulteng tidak kalah dari yang muda. Dan masih sangat enerjik.

Pasangan Cudi – Ma’mun sama-sama berpengalaman menjadi kepala daerah. Cudi mantan walikota Palu 2 periode, dan pernah menjadi ketua DPRD Kota Palu. Sementara Ma’mun mantan Bupati Luwuk Banggai dan pernah menjadi anggota senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Pasangan Cudi – Ma’mun didukung oleh partai-partai besar dalam koalisi gemuk, yakni Partai Nasdem, Golkar, PKS, PAN, HANURA, PPP, PKB, PERINDO dan beberapa partai kecil yang tidak memiliki kursi di DPRD Sulteng.

Sedangkan pasangan Hidayat – Barto dengan tagline HEBAT didukung oleh Partai GERINDRA, PDIP, PBB dan Berkarya (Non Kursi) di DPRD Sulteng.

Pasangan Hidayat – Barto ini disebut-sebut perwakilan milenial, setelah pasangan balon Gubernur Anwar Hafid – Sigit Purnomo Said hampir pasti gagal maju karena partai pengusungnya tidak mencukupi kursinya hanya 7, sementara dipersyaratkan harus 9 kursi koalisi partai pengusung yang ada di DPRD Sulteng.

Pasangan Cudi – Ma’mun telah “memborong” partai-partai yang diincar dan digadang-gadang akan berkoalisi partai Demokrat untuk mengusung pasangan balon Gubernur Anwar – Sigit yang berakronim AS.

“Karamnya” kapal politik pasangan balon Gubernur Sulteng AS dibatu karang dan dihembas badai tsunami politik akibat partai politik pengusungnya tak memenuhi syarat bisa saja membawa resistensi bagi penduku setianya.

Sebagai masyarat pemilih, kita diperhadapkan dua pilihan saat ini yakni yang senior atau Junior. Ayo ke TPS 9 Desember 2020 memilih, tentukan pilihanmu, jangan golput, kedaulatan ada ditangan kita sebagai rakyat.

Nasib Sulteng 5 tahun kedepan kitalah rakyat yang menentukannya melalui pilihan kita. Tetap jaga silaturahim, sekalipun pilihan berbeda, tapi jangan karena perbedaan pilihan kita bermusuhan, damai itu indah.

Siapapun terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak 9 Desember 2020 mendatang, maka itulah Gubernur kita, Gubernur Sulteng pilihan rakyat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top