
“Petani Tinggal Harap Tadah Hujan”

Sejak beberapa tahun terakhir ini, saluran bendung Paku Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat mengalami kerusakan dibeberapa titik.
Kerusakan itu mungkin karena faktor usia dan bisa jadi juga karena kwalitas pekerjaan saat rehabilitasi pemeliharaan saluran pada tahun anggaran 2021 silam tidak bagus.
Namun sayangnya tidak “terurus” lagi. Saluran irigasi yang asal airnya dari sungai galang-galang atau binanga (sungai) karaeng itu yang merupakan batas antara Sulsel dengan Sulbar itu tidak mendapat perhatian serius dari balai besar wilayah sungai (BBWS) pompengan jeneberang di Makassar Sulsel.
Padahal irigasi bendung Paku Polewali Mandar Sulbar itu sumber air ratusan hektar sawah di daerah itu.

Di pintu saluran terdapat tumpukan sedimen berkubik-kubik. Sehingga air tidak dapat masuk ke saluran daerah irigasi bendung Paku.
Bukan itu saja tapi saluran DI bendung paku sudah banyak yang rusak, jebol dan rubuh.
Sejak penanganan irigasi bendung Paku diambil alih BBWS Pompengan Jeneberang, terkesan tidak mendapat perhatian serius. Beda waktu masih dibawahi Balai Wilayah Sungai Sulawesi III di Palu.
Terbukti saluran irigasi bendung Paku itu sudah banyak yang rusak (jebol) dimakan usia. Dan terdapat sedimen tumpukan material pasir di pintu masuk saluran air irigasi bendung Paku itu.
Kalaupun ada perbaikan hanya separuh-separuh, sehingga tidak tuntas. Celakanya lagi pekerjaannya tidak maksimal sampai-sampai hanya hitungan bulan sudah rusak lagi.
Tahun 2021-2022 ada sebagian perbaikan saluran irigasi bendung Paku sekitar 1 kilometer. Tapi pekerjaannya kurang pengawasan, sehingga terkesan asal-asalan, akibatnya hanya dalam hitungan bulan saluran irigasi yang telah diperbaiki itu jebol lagi.
“Kasihan petani kita, terancam tidak turun sawah, karena saluran irigasi bendung Paku banyak yang jebol. Saat ini petani tinggal berharap tadah hujan,”kata salah seorang petani sawah di Paku menjawab deadline-news.com beberapa waktu lalu.
Menurutnya dirinya bersama kepala desa Paku telah menghadap ke Kabai BBWS Pompengan Jeneberang di Makassar. Namun hanya dijanji – janji untuk perbaikan saluran irigasi paku yang jebol itu.
“Kabalai BBWS melalui Pejabat pembuat komitmen (PPK) OP SDA IV Wijaya Mudi Putra, ST,MT akan memprogramkannya tahun depan (2024) untuk rehabilitasi saluran irigasi bendung Paku. Sedangkan tahun depan kita akan melaksanakan pesta demokrasi, sehingga kami menyangsikan janji pihak BBWS Pompengan Jeneberang bakal tidak terlaksana,”akunya dengan nada pesimis.
Sementara itu PPK OP SDA IV Wijaya Mudi Putra yang dikonfirmasi via chat di aplikasi whatsAppnya selasa malam (16/5-2023), sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi.
Begitupun Kasatkernya Sahiran yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya tidak memberikan jawaban konfirmasi. Satker Sahira lebih memilih memblokir aplikasi whatSapp deadline-news.com ketimbang menjawab konfirmasi. ***