“Diminta Partai NasDem Ambil Sikap Tegas Internal Terhadap Kadernya”
Syamsul Bahri M. Kasim (deadline-news.com) Tounasulteng – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) pada tanggal 18 hingga 19 oktober 2021 yang lalu, telah menggelar Musyawarah Cabang (Muscab)
Pada muscab itu, dimana Fadel Umar Lasawedi terpilih kembali sebagai ketua secara aklamasi.
Ungkap Anggota tim formatur muscab Saiful Hengki saat ditemui deadline-news.com dikediamannya Minggu (20-2-2022)
Ia mengatakan, pada muscab, berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) membentuk tim formatur.
Tim formatir ditunjuk berdasarkan keputusan bersama PAC PPP Kabupaten Tojo Una-Una (Touna)
Dalam kesepakatan itu terpilih tiga orang tim formatur yakni masing-masing, Agus Walahi Sebagai ketua, Alirman Karim Dan dirinya.
Tim formatur itu kata dia di amanahkan untuk menyusun komposisi pengurus pasca terpilihnya secara aklamasi Fadel Umar Lasawedi pada muscab beberapa bulan lalu.
Kemudian kata dia lagi, komposisi itu dikirim ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan diteruskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk penerbitan Surat Keputusan (SK) terangnya.
Saiful Hengki melanjutkan, hal yang tragis bagi dirinya selaku tim formatur, kawan-kawannya dipengurus dan kader partai berlambangkan Kabah itu adalah, nuansa politik pada muscab itu sangat tinggi.
“Sebab menurutnya telah melibatkan kader dari partai lain, sebut saja kader Partai Nasdem,”ujar Saiful.
Dirinya berani mengatakan bahwa muscab itu telah melibatkan kader partai Nasdem, sebab kata dia komposisi yang telah disusun oleh tim formatur, DPD PPP Kabuoaten Touna tak mengeluarkan SK.
“Namun yang dikeluarkan SK oleh DPW PPP kata Saiful melanjutkan, yakni orang-orang yang notabene bukan berasal dari partai ppp, dan itu lebih diperparah lagi tak berdasarkan putusan muscab,”jelas Saiful.
Ia menyebut tindakan yang dilakukan oleh ketua DPW PPP Provinsi Sulteng Fairus Maskati adalah sebuah tindakan yang melanggar AD/ART dan PO partai PPP, tegas Saiful.
Saiful juga menyebut, ada apa dengan skenario itu, kenapa harus mereka yang dijadikan korban dan tumbal politik yang dimainkan oleh partai penguasaa di Sulteng saat ini.
Pengambil alihan kepengurusan PPP oleh kader partai nasdem Imam Kurniawan Lahay, adalah bagian dari skema politik partai Nasdem.
Jika tidak demikian kata saiful, pihaknya berharap agar partai nasdem mengambil sikap politik yang tegas secar internal terhadap kader partainya itu, kata anggota tim formatur sekaligus selaku ketua DPC Partai berlambangkan kabah kecamatan Batudaka itu.
Sementara Sekertari DPD partai NasDem Kabupaten Tojo Una-Una Badri Jawara saat ditemui deadline-news dikediamannya mengtakan, jika kekisruan yang terjadi ditubuh PPP Touna itu tidak benar.
“Bukan skenario partai Nasdem untuk mengganggu atau mengambil PPP, tidak ada itu,”tegas mantan jurnalis itu.
Badri menegaskan kalaupun ada orang-orang yang pernah di Nasdem masuk menjadi pengurus PPP, itu adalah keputusan pribadi mereka.
Selain itu ia juga mengungkapkan terkait dengan disebutkannya keterlibatan Imam Kurniawan Lahay, dianggapnya itu tak disiplin.
“Sebab dipartai kader dituntut untuk disiplin,”tandas Badri.
Menurut Badri jika Imam Kurniawan berkeinginan untuk pindah partai silahkan, itu tak ada masaalah.
Terkait tuduhan bahwa keterlibatan kader partai nasdem, pihaknya belum mengetahui dengan jelas, kalaupun benar, ia mengatakan pribadi kader itu sendiri.
“Secara keorganisasian, Nasdem tidak mengagendakan kalau kita harus merebut PPP,” kata mantan aktivis lingkungan itu.***