Nelwan (d’news.com)-SigiSulteng-Ruas jalan arah selatan desa Poi/Dolo Selatan (Dolsel) yang bersambungan dengan jembantan penahan sedimen atau Sabo Dam yang dikerjakan oleh PT. Muria Utama (MU), rusak parah.
Di ruas jalan rusak dan berlobang itu, telah banyak memakan korban. Sudah sering terjadi kecelakaan, dimana para pengendara bermotor sering mengeluhkan, karena merasa tidak nyaman saat melewati ruas jalan yang nampak bagaikan sungai kecil itu.
Jarak sabo dam dengan ruas jalan rusak itu kurang lebih 10 meter, berubang-lubang seperti sungai kecil,
Pantauan deadline-news.com Minggu (10/4-2022) di badan jalan itu juga terlihat rusak total, karena disebabkan rembesan air yang meluap dari parit (got) yang tampak tersumbat sejak bencana alam pasigala dan banjir bandang yang amat dasyat itu menerjang dan menghantam jembatan itu.
Ruas jalan dan pemukiman warga yang tinggal dekat dengan bantaran sungai Poi habis disapu air beberapa tahun yang silam.
Ruas jalan tersebut, merupakan penghubung jalan lintas antar kecamatan Palu ke Bangga, tepatnya di desa Poi kecamatan Dolo Selatan Sigi/Sulteng.
Bahkan luapan air drainase yang tersumbat itu mengakibatkan ruas jalan kurang lebih 15 meter itu kondisinya rusak parah dan hancur serta berlubang.
Sehingga aspalnya-pun tampak terkelupas bercampur koral dan bebatuan bekas aspal yang hancur.
Kondisi ruas jalan itu makin parah dan hancur sejak hadirnya proyek sabo dam itu dikerjakan.
Salaman salah seorang warga desa poi menjawab deasline news.com Minggu (10/4-2022)m mengatakan ruas jalan yang letaknya sangat dekat dengan jembatan Sabo Dam itu, memang sebelum kejadian bencana alam gempa, tsunami, dan likuifaksi pasigala, Aspalnya sudah mengalami keretakan dibeberapa bagian.
Dan draenase saluran airnya mengalir langsung ke sungai Poi, waktu itu masih jembatan lama.
Akan tetapi beber dia, ketika terjadi musibah bencana alam pasigala, belum lagi setelah satu tahun kemudian, terjadi lagi musibah banjir bandang, menerjang jembatan itu, hingga meluluh lantakan jembatan dan puluhan rumah milik warga yang berada di dekat bantaran sungai.
Hingga akhirnya tepat di tahun 2020 silam, pemerintah memprioritaskan rekonstrusi pembangunan kembali jembatan itu.
Walau jembatan Sabo Dam sudah dibangun, namun ruas jalan yang merupakan akses hilir mudik Dolo Selatan ke Palu masih rusak parah.
“Olehnya diminta pemerintah daerah baik kabupaten maupun Provinsi agar segera memperbaiki ruas jalan rusak itu,”pintanya. ***