Bang Doel (deadline-news.com)-Pinrang Sulsel-Sekitar 10 ribu hektar lebih sawah tadah hujan di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang provinsi Sulawesi Selatan butuh pengairan. Pasalnya sawah-sawah tersebut hanya bisa panen 1 kali setahun.
Kalaupun masyarakat petani sawah itu berusaha menggarapnya dua kali panen setahun, sering kali mengalami panen gagal, sebab didera kemarau panjang. Sering benih padinya mati kekeringan.
Bagaimana tidak, system pengairannya tidak jelas. Terdapat irigasi tersiar, tapi tidak dialiri air. Sebab tidak ada bendungan induknya. Sepuluh tahun pemerintahan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo – Agus Arifin Nungmang namun hanya dijanji-janji saja bendungan untuk pengairan sawah dilembang. Demikian ditegaskan salah seorang petani sawah di Pajelele bernama Rusatam, Pua Sakka, Jaddang, dan Eye Rudy yang diwawancarai deadline-news.com Rabu (3/5-2017).
Menurutnya pihak pemerintah provinsi Sulsel sudah beberapa kali melakukan pengukuran luasan tanah pertanian sawah di Lembang untuk pembuatan bendungan dengan anggaran kurang lebih Rp,500 juta, tapi realisasinya nol.
“Sampai saat ini bendungan yang dijanjikan ke Masyarakat Petani Sawah di Lembang belum ada bayangannya. Padahal periode Syahrul – Agus tidak lama lagi berakhir. Bayangkan 10 tahun (2) periode putra keturunan lembang menjadi wakil Gubernur tapi daerahnya sendiri tidak diperhatikan,”tegas Rustam. ***