Rektor Ucapkan Terima Kasih Atas Divaksinnya 272 Pegawai Untad

 

Antasena (deadline-news.com)-Palusulteng-Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof Dr.Ir.H.Mahfudz,M.Si beri ucapan terima kasih atas divaksinya 272 pegawai di lingkup Universitas Tadulako (Untad) hari ini, Rabu (10/3-2021).

Vaksin bagi pegawai Untad ini, merupakan tahap pertama di klinik Untad. Dari pntauan wartawan media ini di lokasi vaksinasi, para pegawai yang hendak menerima vaksinasi datang satu per satu menggunakan masker dan mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan.

Selanjutnya, mengambil nomor urut dan menunggu panggilan, mengisi data, pengecekan tekanan dara dan suhu tubuh, proses skrining, lalu kemudian divaksinasi dan melalui tahap observasi selama 30 menit, untuk kemudian menerima kartu tanda telah divaksinasi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Covid-19 baik pusat maupun Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang telah mengalokasikan vaksin Covid-19 ke Untad. Walaupun jumlahnya masih sangat terbatas, hal ini harus tetap disyukuri. Kamipun berharap ada kesinambungan dari jumlah ini agar jumlah vaksin yang dialokasikan untuk Untad bisa bertambah,” ujar Rektor Untad, Prof Dr Ir H Mahfudz MP, saat mantau kegiatan tersebut.

Prof Mahfudz mengatakan, hal tersebut disebakan jumlah pegawai di lingkup Untad mencapai 3000-an orang yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan, baik yang ASN maupun honorer. Dan termasuk juga mahasiswa, juga harus menerima vaksin.

Maka, kata Dia (Rektor), dengan jumlah alokasi vaksin yang masih sangat terbatas tersebut pihaknya pun memutuskan untuk memilih siapa saja yang akan menerima vaksinasi yaitu, berdasarkan pertimbangan potensi interaksi dengan orang banyak.

“Baiknya, unsur pimpinan di Untad yang setiap harinya harus berhadapan dan bertemu dengan banyak orang, memiliki potensi kerawanan yang tinggi, sehingga harus lebih dulu menerima vaksin. Maka dengan proses vaksinasi ini nantinya, jika telah mencakup semua elemen civitas akademika di Untad, maka akan dipertimbangkan untuk pengusulan agar proses perkuliahan secara tatap muka bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Dan bahkan, kata Prof Mahfudz, meskipun telah menerima vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Dimana, tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak adalah upaya memproteksi diri dari luar.

“Sedangkan vaksinasi adalah upaya memproteksi diri dari dalam. Jadi, kedua upaya proteksi ini harus sejalan. Protokol kesehatan memproteksi dari luar, vaksin memproteksi dari dalam,ā€¯tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top