Ramadhan Mulai Berkemas Mudikpun Dilarang

 

Enam hari lagi, bulan suci Ramadhan 1442 hijriah akan meninggalkan kita. Ramadhan sedang berkemas-kemas saat ini untuk meninggalkan kita semua.

Ramadhan akan pergi lama persisnya 11 bulan kemudian baru kembali lagi.

Akankah kita berjumpa ramadhan 11 bulan mendatang? Tepatnya 1443 Hijriah atau 2023 masehi.

Ramadhan sekali setahun itu tentu saja disambun penuh suka cita oleh orang-orang yang beriman untuk memperkokoh ketaqwaannya.

Diakhir ramadhan biasanya keluarga berkumpul melepas kerinduan. Namun sudah dua lebaran Ramadhan ini, sejak pandemi covid19 sanak saudara yang tenggal terpisah tak dapat bersilaturahim secara langsu.

Padahal momen tahunan ini dinanti-nanti oleh anak, cucu, paman, tante, kakek dan nenek bersilaturahim di kampung halaman yang lazim disebut mudik.

Mudik adalah tradisi sejak dahulu kalah. Karena momen mudik inilah bagi keluarga yang berdomisili jauh dari ibu dan bapak akan menjadi pertemuan yang indah, bergembira ria dan saling maaf memaafkan.

Namun sayangnya sudah dua tahun ini, pemerintah larang rakyatnya mudik lebaran dengan alasan pandemi covid19.

Apakah dengan kebijakan pelarangan mudik pandemi covid19 akan berakhir? Jawabannya belum pasti.

Artinya mudik tidak mudik pandemi covid19 masih tetap ada. Sementara ramadhan 1443 hijriah belum tentu kita akan bertemu lagi.

Begitupun sanak keluarga, Ibu, Bapak, Nenek, kakak, adik dan saudara-saudara kita di kampung. Karena ajal tidak ada yang tahu. Bisa saja ada saudara-saudara kita yang hari ini masih berpuasa, salat tarawih berjamaah, tapi tidak lagi dapat berlebaran dengan kita tahun ini, karena ajal telah menjemputnya.

Sementara pemerintah membuka penerbangan dari Wuhan China negara asal covid19 ke Indonesia. Puluhan Tenaga Kerja Asing asal China masuk ke Indonesia selama pandemi covid19.

Sungguh pemerintah mempertontonkan ketidak adilan. Rakyat sendiri dilarang mudik lebaran untuk bertemu orang tuanya di kampung.

Tapi TKA asal Wuhan China boleh masuk ke negeri ini, dengan alasan mereka sudah melalui proses dan sesuai aturan protokol kesehatan.

Kalau TKA China diperbolehkan masuk ke Indonesia dengan melalui pemeriksaan kesehatan, mestinya juga rakyat diperlakukan sama yakni periksa juga kesehatannya sebelum melakukan perjalanan mudik, sehingga orang di kampung juga terobati rasa rindunya.

Percayalah dan yakinlah bahwa penyakit itu datangnya dari Allah SWT dan akan dicabut oleh Allah SWT juga pada saatnya nanti.

Karena tidak ada jaminan mudik atau tidak kita tidak terpapar covid19. Yang pasti kita mesti pandai-pandai menjaga kesehatan, selalu bersih, menggunakan masker setiap keluar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menghindari kerumunan massa yang berlebihan.

Walau tidak mudik lebaran tahun ini, kami mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 syawal 1442 Hijria mari kita saling maaf memaafkan minal aidin walfaidzin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top