MAKASSAR (deadline-news.com) –Sulsel- Direktur Lembaga survey Indo Barometer Dr.Qodari melansir hasil survei untuk Pilgub Sulsel 2018. Hasilnya, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-SS) unggul atas 3 calon lawannya.
Dari pertanyaan terbuka, elektabilitas pasangan bertagline Prof Andalan itu, meraih 26%. Kemudian disusul pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dengan perolehan dukungan 16,8%.
Kemudian pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) yang mendapat dukungan 11,6%. Paling buncit pasangan Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika Ilham dengan dukungan 5,4%.
“Responden yang belum memutuskan sebesar 22,8% dan yang tidak menjawab sebesar 14,9%,” ucap Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari saat pemaparan hasil survei di Hotel Grand Clarion Makassar, Kamis malam (16/11/2017).
Bagaimana bila disimulasikan 3 pasangan?
Bila tanpa pasangan Agus-Aliyah, pasangan calon NA-ASS unggul 27,3%. Lalu disusul IYL-Cakka 16,5% dan NH-Aziz 12,0%. Responden yang belum memutuskan sebesar 23,3% dan yang tidak menjawab sebesar 18,4%.
Bila tanpa pasangan NH-Aziz, duet NA-ASS kembali unggul 27,6% disusul IYL-Cakka 16,9% dan Agus-Aliyah 5,8%. Adapun responden yang belum memutuskan sebesar 25,5% dan yang tidak menjawab sebesar 21,6%.
Di simulasi ketiga tanpa pasangan NA-ASS. Hasilnya, IYL-Cakka unggul 17,1% disusul NH-Aziz 12,9% dan Agus-Aliyah 7,1%. Responden yang belum memutuskan sebesar 35,1% dan yang tidak menjawab sebesar 24,9%.
“Hasil keseluruhan survei tersebut, semuanya masih sangat dinamis lantaran masih banyak responden yang belum menentukan pilihan,” tegas Muhammad Qodari.
Survei ini digelar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Jumlah sampel 800 responden dengan margin of error sebesar 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data 6-11 November 2017. Teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
“Hasil survei ini bukanlah pesanan siapa-siapa. Ini murni dilakukan oleh Indo Barometer untuk mengukur sejauh mana elektabilitas cagub dan cawagub Sulsel,” demikian Qodari. (dikutip di Rakyatku.com).***