Oleh Andono Wibisono
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulawesi Tengah dalam kurun terakhir banyak berkiprah.
Mulai banyaknya kabupaten terbentuk jejaring PWI. Sampai aktif melahirkan program penting bagi wartawan yaitu uji kompetensi. Patut diapresiasi kerja – kerja kawan kawan PWI.
Belum lama juga PWI Sulteng menggagas kelahiran Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) konstituen Dewan Pers. SMSI wadah serikat para pemilik atau pegiat media siber. Dulu hanya dikenal SPS, serikat penerbit surat kabar.
Kiprah PWI Sulteng kurun periodik kali ini patut diapresiasi. Sejumlah kawan – kawan muda menjadi motorik keorganisasian.
Sebagai kawan ‘tetangga’ organisasi profesi saya amat sangat bangga. Maklum, 25 tahun (1997) aktif menulis dan menjadi jurnalis, PWI seumuran itu saya kenal.
PWI, organisasi embahnya jurnalis. Lahir sejak Orde Baru. Melahirkan sejumlah tokoh pers nasional. Bahkan sampai sejumlah nama menteri dan wakil presiden.
PWI bukan sekedar lembaga atau wadah ecek-ecek ia adalah marwah dan pusat advokasi wartawan.
PWI Sulteng saya banyak mengenal tokohnya. Mulai senior Haji Kamil Badrun AR, Tri Putra Toana, Almarhum Darwis Sijaya, dan sejumlah senior lainnya.
Tak salah bila gubernur Sulawesi Tengah memberi amanah untuk mengelola dan diberikan hak sebuah lokasi untuk pergerakan dan aktifitas wartawan di Gedung yang sekarang kantor PWI Sulteng.
PWI, sebagai lembaga wartawan tentu memiliki banyak kualitas kader di Sulteng. Sebagai lembaga jurnalis, PWI Sulteng diharapkan publik meski memulai bergerak gerbong kaderisasinya
PWI Sulteng saat ini mesti dapat menyambut momentum strategis wilayah ini yang berhadapan secara horisontal dengan Ibukota Negara Nusantara di Kalimantan.
Olehnya, PWI mesti menyiapkan kemampuan wartawan yang lebih baik, kapabel, dan sumber daya tehnologi informatikanya.
Tren profesi pewarta atau jurnalis saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan lima atau 10 tahun lalu. Jurnalisme siber dengan kecepatan detik menjangkau dunia sudah keniscayaan.
Dan sebagai lembaga wartawan, PWI sudah wajib memiliki program 4.0 dengan sejumlah platform yang konfiguratif.
Olehnya, PWI Sulteng meski diisi dan dikendalikan gerbong baru wajah baru dan gercep dengan kebutuhan informasi yang interpreneurship dan milenial.
Saya amat sangat bangga dengan kiprah PWI Sulteng saat ini. Dan yakin para tokoh – tokoh dan seniornya akan bertarung menyiapkan pengurus yang keren dan beken istilah anak milenial. (andono wibisono, akrab disapa Cak Ando; praktisi media sulawesi tengah). ***