Doel (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu- Bagi masyarakat petani, petambak dan petani bawang merah tidak perlu risai, jika lahannya mengalami kritis alias tidak subur.
Pasalnya saat ini telah hadir pupuk supertani sebagai solusi untuk lahan kritis. Pupuk ini mengandung hara mikro dan makro yang bertujuan untuk menyuburkan kembi tanah.
Pupuk supertani ini mengandung bahan natrium 15,47 persen, pospor 15,74, dan kalium 17,9 persen. Pupuk Supertani ini sebagai vitamin bagi batang, daun dan buah. Pupuk suertani ini dapat menekan biaya produksi bagi petani 40-50 persen dan meningkatkan hasil produksi 30-40 persen. Demikian ditegaskan Distributor tunggal pupuk supertani Drs.H.Sutrisno Sembiring, M.Si menjawab Koranpedoman.com di salah satu warkop di Palu Senin (23/8-2016).
Menurutnya jika pupuk bantuan pemerintah dalam 1 hektar, petani dapat mengeluarkan biaya sampai Rp,3 juta dalam 1 hektar. Sedangkan pupuk Supertani petani hanya mengeluarkan biaya produksi paling besar Rp, 625 ribu dalam 1 hektar dengan hasil mencapai 9,8 ton gabah atau 7,6 ton beras.
“Sedangkan jika menggunakan pupuk biasa hasil produksi petani hanya mampu menghasilkan 1,5 ton perhektar,”ujar mantan PLT Bupati Sigi itu.
Kata mantan Kepala Kesbangpol Pemprov Sulteng itu bahwa pupuk Supertani ini sudah banyak diguana d I Kabupaten Parigi Moutong yakni Sausu, dan Turue. Selain itu juga dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Donggala tepatnya di Pantai Barat yakni Tonggolobi, dan Sojol. Begitu juga di Kabupaten Sigi yakni di Sidondo. ***
