Proyek Pengendali Banjir Dan Pedestrian Diduga Mangkrak di Buol

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Buolsulteng-Proyek saluran air pengendali banjir dan pedestrian di jalan Batalipu Kabupaten Buol Sulawesi Tengah diduga terbengkalai alias mangkrak.

Foto proyek saluran air pengendali banjir dan pedestrian jalan Batalipu Buol diduga mangkrak. Foto M.Ramly Batalipu/deadline-news.com

 

Proyek itu dikerjakan oleh PT.Putra Fayad Mandiri yang beralamat di jalan N.A.AIN.No.RT.008 RW.005 Kelurahan Leok Buol dengan pagu anggaran Rp,8.000.000.000 dan nilai tender sebesar Rp,7.927.212.900.

Biaya proyek itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2019. Tepatnya sekitar 22 Juli 2019 proyek itu ditenderkan. Dan melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Buol.

“Dari anggaran kurang lebi Rp,8 miliyar itu hanya sekitar Rp, 6 miliyar yang terserap, sehingga banyak pekerjaan yang tersisa dan diduga terbengkalai,”demikian dikatakan sumber terpercaya deadline-news.com di Buol Kamis (13/1-2022) via telepone selulernya.

Menurut sumber itu proyek tersebut dilanjutkan pada 21 September 2020 oleh CV.Tinombala Jaya dengan Pagu anggara Rp, 670.000.000.

Namun lagi-lagi proyek itu belum juga tuntas. Bahkan menyeberang satu tahun anggaran yakni 2021. Karena sejak 2019 dan 2020 proyek itu dikerjakan dan sekarang tahun 2022 juga belum juga tuntas.

“Makanya kita sebut terbengkalai atau mangkrak, karena dari awal pekerjaan proyek itu sudah tidak tuntas, makanya kontraktor pertama yakni PT.Putra Fayad Mandiri diputus kontraknya dan dibayarkan sesuai bobot pekerjaannya saja,”sebut sumber lagi.

Direktur CV.Tinombala Jaya Moh. Syukri Rommy Hi. Salam yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya dan telepon selulernya dari Buol Kamis sore (13/1-2022), sekitar pujul 17:23 wita membenarkan paket proyek penanggulangan banjir dan pedestrian di jalan Batalipu adalah proyeknya.

Tapi Itu paket lanjutan dari paket sebelumnya yang anggarannya kurang lebih Rp, 8 miliyar dan cuma diserap sekitar Rp, 6 miliyar.

“Menurut sy Sudah selesai, namun belum di PHO, karna sudah menyebrang tahun dan Progres keuangan 50%. Pada kontex ini, kontraktor yg dirugikan. Cuma selaku kontraktor yg baik, jangan takut kerja lebih..Hitung2 menyumbang ke negara. 😢,”tulisnya.

Ia mengatakan mestinya proyek itu anggarannya Rp, 2 miliyar lagi, sebagaimana dananya yang tersisa saat proyek itu dikerjakan oleh kontraktor sebelumnya yakni PT.Putra Fayad Mandiri.

“Namun mungkin karena terjadi pengurangan anggaran akibat pandemi covid19, sehingga anggaran kelanjuta proyek saluran air pengedali banjir dan pedestrian di jalan Batalipu itu hanya sekitar Rp, 600 jutaan,”jelasnya.

Ia menjelaskan item pekerjaannya malah sudah lebih seperti pemasangan kramik yang tadinya hanya 400 meter, tapi dikerjakan sampai 600 meter.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) Mustapa yang dikonfirmasi via telepone selulernya Kamis malam (13/1-2022), sekitar pukul 18:30 wita tidak memberikan respon.

Begitupun Kadis PUPR Buol Ir.H. Supangat yang dikonfirmasi, sampai berita ini naik tayang belum memberikan respon. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top