Bang Doel (deadline-news.com)-Pekerjaan ruas jalan nasional sepanjang 21 kilometer dari Tomata ke Beteleme hampir rampung. Walaupun belum selesai 100 persen, namun kendaraan bermotor masyarakat di wilayah itu dapat menikmati ruas jalan Tomata – Beteleme dengan nyaman dan aman jelang Idul Fitri tahun 2018 ini.
Memang belum mulus semua. Sebab masih ada sekitar 10 kilometer yang masih perlu dikerjakan. Dan tahun ini, ada 4 kilometer segera dikerjakan, khususnya bagian yang sangat kritis, berlubang-lubang, becek dan licin.
Sehingga total ruas jalan nasional Tomata –Beteleme yang sedang dalam peningkatan mencapai 25 kilometer. Dan 21 diantaranya dijadwalkan rampung September 2018 ini. Sedangkan yang 4 kilometer direncanakan selesai 31 Desember tahun 2018 ini juga.
Proyek ruas jalan nasional Tomata – Beteleme sepanjang 21 kilometer itu, mulai dikerjakan September 2015 dan akan berakhir September 2018 (multi yers), yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) sebesar Rp, 277.030.319.000.
Adalah PT.Jaya Konstruksi – Multigraha Istika Makmur (KSO) yang mengerjakan proyek ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu.
Adalah Jimmy Adwang pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu. Ia mengatakan proyek ruas jalan Tomata Beteleme itu struktur tanahnya berair dan labil. Makanya tidak heran, jika baru saja dikerjakan sudah mulai rusak.
Tapi dalam 3 tahun (2015-2018) pekerjaan peningkatan ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu, menggunakan plastik geomembran. Sehingga tahan terhadap air. Dan jika terdapat mata air disekitar badan jalan tersebut, maka pihak rekanan harus membuat gorong-gorong, agar air tidak tersumbat. Karena sifat air semakin tertekan semakin kencang. Olehnya harus disalurkan.
“Badan jalan harus digali sedalam 1 meter untuk lapisan geomembrannya. Dan lebarnya sekitar 4-5 meter. Serta panjangnya mencapai 6,5 kilometer yang diprioritaskan menggunakan lapisan geomembran,”jelas Jimmy.
Menyinggung soal beberapa titik yang amblas di ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu, Jimmy menjelaskan bahwa faktor alam, karena struktur tanah di sepanjang ruas jalan tersebut basah, lembab dan berair. Olehnya untuk mengantisipasinya digunakanlah geomembran itu.
Menurut Jimmy pihaknya masih menunggu desain proteksi samping, karena disisi jalan itu harus ada pemasangan batu, mengingat struktur tanahnya spansif, jadi harus ada penahan sampingnya, agar jalan tidak amblas ke samping. Apalagi agak curam.
Sehingga dibutuhkan tanggul penahan dengan cara pemasangan batu. Kemudian ruas jalan yang sudah aspal dan belum dimakan waktu sudah berlubang-lubang, itu akibat ada mata air dibawahnya.
“Itu akan kami gali, lalu dibuatkan gorong-gorong yakni pemasangan box culvert yang agak tinggi dari badan jalan. Karena sifat air selali mencari yang rendah, makanya diusahakan dibuatkan saluran tersebut,”tutur Jimmy.
Ambo Dalle salah seorang calon Bupati Morowali mengakui jika ruas jalan Nasional – Beteleme sudah lebih baik dari sebelumnya.
“Walau masih ada yang agak rusak, tapi ruas jalan nasional Tomata – Beteleme itu sudah lebih baik dan mulus dari 3 tahun lalu,”aku mantan ketua DPRD Morowali itu.
Sebelumnya wakil ketua Komisi V DPR RI H.Muhidin M Said telah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke ruas jalan Tomata – Beteleme itu. Menurut politisi partai golkar daerah pemilihan Sulteng itu, proyek ruas jalan nasional Tomata harus selesai tepat waktu, dan bagus.
“Saya melihat langsung pekerjaannya cukup baguslah. apalagi menggunakan lapisan platisk geomembran yang tahan terhadap air. Makanya dikerjakan agak lama (3 tahun), dan biayanya juga tidak sedikit. Karena biaya proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan dan pelabuhan itu mahal. Olehnya harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Sebab menggunakan uang rakyat yang dipungut dari pajak,”tegas anggota DPR RI 3 periode itu. ***