“Untuk Lakukan Perbaikan Banyak Tantangan dan Itu Resiko Saya”
Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof Dr Amar, ST, MT menegaskan jika ada pungutan liar (pungli) selama proses penerimaan mahasiswa baru (Maba) silahkan dilaporkan ke aparat penegak hukum (APH), baik itu di Polda maupun di Kejaksaan.
Penagasan itu disampaikan Prof Amar menanggapi tulisan kopi pahit di deadline-news.com Jumat malam (5/8-2023) di bawah judul ” Empat Bulan ke Pemimpinan Prof Amar, Untad Bergelora.”
Dalam isi tulisan itu terkait demo protes yang dilakukan aliansi mahasiswa untad atas tes kesehatan yang diberlakukan Untad bagi Maba dan dugaan pungli berkedok SKBS.
“Saat mereka berdemo saya lagi tugas luar kota, tanggal 3 Agustus saya terima perwakilan mahasiswa dari pengurus BEM untad dan BEM Fakuktas. Kemarin tanggal 4 Agustus yang demo malah dari aliansi, saya tidak melihat dari pihak BEM yang sudah saya temui tgl 3 Agustus 2023,”jelas Prof Amar melalui saluran sambungan telepone whatsAppnya Sabtu pagi (5/8-2023).
Menurut Prof Amar pada Jumat tanggal 4 Agustus kemarin dirinya hadir dan temua semua aliansi mahasiswa yang berdemo.
“Pada tanggal 4 Agustus saya hadir dan temua semua aliansi mahasiswa yang demo tentang tes kesehatan. Bahkan saya beri pernyataan sekiranya ada unsur pungli silahkan laporkan ke pihak berwewenang (APH, Jaksa dan Polisi),”ungkap Amar.
Ia mengatakan dirinya telah menjelaskan secara gamblang tentang tes kesehatan bagi Maba. Dan tes kesehatan itu berlaku disetiap perguruan tinggi (universitas) dan tes kesehatan itu baik, sehingga ada rekam jejak kesehatan para mahasiswa yang menjadi file di kampun.
“Saya sudah menjelaskan secara gamblang tentang tes kesehatan tersebut yang semua juga PT melakukannya untuk maba-ny. Tidak ada yang ditutup-tutupi, karena dari awal waktu maba akan mendaftar sudah disampaikan dalam pedoman penerimaan maba jalur mandiri,”terang Prof Amar.
Prof Amar mengungkapkan semua dilakukan melaui mekanisme aturan dan transparan dan akuntabel, tidak ada yang ditutup-tutupi.
Prof Amar menegaskan dibawah kepemimpinannya untad sedang melakulan perbaikan-perbaikan dan itu butuh waktu, karena melakukan perbaikan sistem itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Untuk lakukan perubahan dan perbaikan sistem di dalam kampus untad banyak tantangan dan itu resiko bagi saya. Tapi itu tidak apa-apa. Semua kita lakukan dengan transparan berdasarkan aplikasi, jadi tidak ada yang ditutup-tutupi. Memang dengan dilakukannya perubahan besar-besaran ini banyak yang terganggu khususnya yang berada di zona nyaman selama ini,”tuturnya. ***