“Boni Lahay Cukup Besar Perannya Di Muscab”
Syamsul Bahri M. Kasim (deadline-news.com) Tounasulteng – Polemik pasca musyawarah cabang yang terjadi ditubuh partai berlambangkan ka’ba itu belum berakhir.
Sebab tudingan-tudingan pasca muscab masih terus bergulir, yang akhirnya tudingan itu membuat sejumlah pengurus dan kader dibuat gerah.
Agar hal ini tetang benderang, tak menjadikan spekulasi-spekulasi politik dari pihak-pihak manapun khususnya pihak yang saat ini mencoba merebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ungkap Fadel Lasawedi saat melakukan jumpa pers dikediaman salah satu pengurus dijalan lestari kelurahan uentanaga bawah kecamatan ratolindo kabupaten tojo una-una belum lama ini.
Pada jumpa pers itu, Fadel Lasawedi mengklarifika kalimat yang diplesetkan oleh Ketua Pengurus Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Tengah Fairus Maskati.
“Bahwa pelaksanaan muscab itu, jika tak didanai Boni Lahay kemungkinan pelaksanakan dilaksanakan diwarkop saja tak dilaksanakan di hotel,”ujarnya.
Ia mengakui bahwa tudingan itu benar, namun kata dia tiga hari sebelum muscab digelar, Boni Lahay mengutus Fahmi untuk menemuinya dikediamannya.
Kedatangan Fahmi dikediamannya itu tak lain adalah menyerahkan bantuan anggaran sekedarnya dari Boni untuk meringankan beban kepada kawan-kawan PPP pada muscab itu.
Namun kata dia, bantuan itu tak mesti dijadikan polemik, sebab menurutnya Boni Lahai membantu PPP atas dasar saling kenal bahkan masih berkeluarga. Apa salahnya jika seorang Boni selaku anggota DPRD Partai NasDem itu membantu.
Bahkan diakuinya keterlibatan Boni Lahay pada muscab PPP cukup besar perannya, sebab kegiatan itu menggunakan dua hotel.
Wallahualam bisawab dirinya tak mengetahui entah apa maksudnya yang jelas kata dia Boni Lahay berperan dan itu diucapkannya terima kasih.
Akibat polemik itu, ia menegaskan apakah ia dan kawan-kawannya masih tetap berada dibawa pendera PPP atau tidak, kita menunggu keadilan dari DPP, jika tak ada ia akan hengkang dari Partai bendera Ka’bah itu. ***