Palu (koranpedoman.com)-Sulteng-Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Drs Idham Azis, MSi telah memerintahkan aparatnya untuk meningkatkan pengamanan di semua gereja di provinsi itu, menyusul insiden percobaan pembakaran sebuah pos pengamanan sebuah gereja di Jalan Sulawesi, Kota Palu, pada Minggu dini hari.
Selain pengamanan oleh polisi, kata Kabid Humas Polda Sulteng AKPB Hari Suprapto yang dihubungi Antara Minggu malam, Kapolda juga mengimbau seluruh pimpinan gereja untuk meningkatkan pengamanan swakarsa di gereja masing-masing.
Menurut Suprapto, sampai saat ini, personel pengamanan dalam Operasi Ketupat Lebaran 2015 telah diperintahkan untuk meningkatkan patroli dan penjagaan di rumah-rumah ibadah, khususnya gereja.
Polda Sulteng juga memiliki kompi khusus yang siap digerakkan setiap saat untuk menjamin situasi aman dan tertib di ibu kota Provinsi Sulteng ini bila diperlukan.
“Namun sampai malam ini, situasi keamanan di Kota Palu tetap kondusif. Karena itu, masyarakat diminta jangan sampai terpancing dengan insiden yang terjadi di Jalan Sulawesi tersebut,” ujar Suptrapto.
Ia juga meminta semua pihak untuk segera melapor ke petugas keamanan terdekat bila melihat ada indikasi tindakan oknum-oknum tertentu yang hendak mengganggu keamanan di kota ini, bahkan di seluruh Sulteng.
Suprapto membenarkan adanya insiden percobaan pembakaran pos Satpam Gereja Masehi Advent di Jalan Sulawesi tersebut, dan diperkirakan hal itu terkait dengan peristiwa pembakaran mushala di Tolikara, Provinsi Papua.
Pemimpin Gereja Masehi Advent Kota Palu Pendeta Ramli Mende mengatakan insiden kecil percobaan pembakaran pos satpam gereja Advent itu terjadi Minggu dini hari sekitar pukul 05.00 WITA.
Menurut informasi yang dia peroleh, ada dua orang yang menggunakan sepeda motor berhenti di depan gereja pada pagi itu, yang seorang turun dan mencoba membakar pos satpam, sedang yang seorang menunggu di atas sepeda motor.
Namun kemudian ada penduduk sekitar gereja yang menyaksikan aksi mereka sehingga keduanya segera melarikan diri, namun api sudah terlanjur disulut, tetapi untungnya pos itu tidak terbakar sama sekali, hanya menghitam akibat asap.
“Bangku yang terbuat dari kayu dan juga plafon pos yang terbuat dari triplex tidak terbakar sama sekali, hanya menghitam saja,” ujarnya.
Penduduk sekitar gereja segera melaporkan peristiwa itu kepada polisi, dan pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan.
Polisi menemukan sebuah botol yang diduga dipakai pelaku untuk mengisi bensin dan menyiramkannya ke pos satpam tersebut.
“Polisi sedang menyidik masalah ini, kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Ini cuma insiden kecil, dan tidak mempengaruhi jemaat,” ujar Pendeta Ramli Mende. (ant).***