PMKT Minta Togean Dimekarkan Jadi Kabupaten

 

Syamsul Bahri M. Kasim (deadline-news. com) Palusulteng – Persatuan Mahasiswa asal Kepulauan Togean (PMKT), menggelar aksi di depan kanto Gubernur dan DPRD provinsi Sulawesi Tengah Senin (22/2-2021).

Mereka minta pulau Togean dimekarkan jadi Kabupaten (daerah otom baru-DOB). Alasannya pendekatan pelayanan, kemudian sumberdayanya alam sangat mendukung, mulai dari perikanan, pariwisata, perkebunan dan pertania.

Aksi itu digelar tak lain adalah mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan DPRD untuk sesegera mungkin untuk mengeluarkan rekomendasi terkait pemekaran kabupaten kepulauan togean.

Kata Koordinator Lapangan (Korlap) Resaldi J. Yunus saat menyampaikan orasinya.

Dalam orasinya itu, Resaldy menyebutkan bahwa, kesejahteraan adalah sebuah harapan masyarakat yang selalu diidamkan oleh seluruh rakyat Indonesia termasuk rakyat Kepulauan Togean.

“Berbagai macam masaalah yang dialami oleh rakyat Kepulauan Togean, diantaranya kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan pengangguran menjadikan rakyat kepulauan semakin jau dari kata kesejahteraan,”katanya.

Menurutnya berdasarkan hasil diskusi panjang, pihaknya menarik kesimpulan bahwa mekar dari kabupaten induk adalah kata yang paling indah agar masyarakat dapat menemukan puncak kesejahteraannya,”sebutnya.

Ia menegaskan bahwa Kepulauan Togean adalah daerah yang sangat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).

“Togean memiliki Pariwisata yang hingga saat ini telah mendunia, pertanian dan perkebunan serta kelautan, namun pada implementasinya masyarakat tak dapat menikmatinya,”tegasnya.

Terkait hal itu, melalui aksi tersebut Persatuan Mahasiswa Kepulauan Togean menyatakan sikap.

  1. Mendesak Gubernur Sulawesi Tengah agar mengeluarkan rekomendasi percepatan pemekaran Kabupaten Kepulauan Togean,

  2. Mendesak DPRD Provinsi Sulawesi Tengah segera memparipurnakan pemekaran kabupaten kepulauan togean.

  3. Meminta anggota DPRD provinsi asal dapil Touna untuk ikut berjuang dalam Pemekarkan Kepulauan Togean, dan pemekaran togean adalah harga mati sebutnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top