Masyarakat kota Palu bertanya-tanya dengan baliho pejabat (PJ) bupati Buol Drs.M.Muchlis Yojodolo,MM terpampang di mana-mana dalam kota Palu sejak memasuki bulan suci Ramadhan 1444 hijriah.

Sekalipun baliho itu bertuliskan selamat menunaikan ibadah puasa, tapi sepantasnya dipajang di sepanjang wilayah kabupaten Buol saja, tidak mesti di ibu kota Pronvinsi Sulteng di Palu.

Sekalipun tidak ada aturan yang melarangnya. Tapi secara moral mestinya tidak dilakukan, karena dapat melukai hati dan perasaan warga Buol.

Karena dengan pemasangan baliho di kota Palu ini menimbulkan multitafsir. Apalagi gawean politik lima tahunan yakni pemilihan walikota Palu tidak lama lagi.

Patut diduga dengan pemasangan baliho di wilayah kota Palu, Pj Bupati Buol M. Muchlis berencana maju jadi walikota Palu 2024 mendatang.

Artinya kita sebagai masyarakat Buol patut menduga bahwa jabatan Pj Bupati Buol hanya sebagai “batu loncatan” menuju suksesi walikota Palu November 2024 mendatang.

Dengan demi patut diduga menjelang tahun politik tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya selaku Pj Bupati Buol.

Olehnya Gubernur sudah sepatutnya mengevaluasi kinerja Pj Bupati Buol tersebut. Karena mengurus daerah perlu fokus dan serius. Apalagi banyak masalah di Kabupaten Buol perlu dibenahi.

Semoga saja indikasi tersebut tidak terjadi. Tapi pemasangan baliho di kota Palu oleh Pj.Bupati Buol hanya sekedar ungkapan rasa syukur dan suka cita menyambut bulan suci Ramadhan 1444 hijriah. ***