Pesan Damai Pertemuan Keuskupan Manado Dengan Gubernur

Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng – Uskup Keuskupan Manado Monsinyur (Mgr) Benedictus Estefanus Rolly Untu, MSC silaturahmi dengan Gubernur Sulteng, Longky Djanggola di Rumah Jabatan (Rujab) Jalan Moh. Hatta, Kota Palu, Selasa (19/9-2017).

Uskup Manado bersilaturahmi dengan Gubernur Sulteng didampingi oleh Pastor Vikaris Episkopal (Vikep) Palu, Laurentius Karamoy, Pastor Paroki Santa Maria Palu, Superior Daerah MSC Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Pastor Berti Tijow, MSC, Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Sulteng, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santa Maria dan DPP Santo Paulus Palu, serta Kaum Bapak Katolik (KBK).

 

Mgr. Benedictus Estefanus Rolly Untu, MSC tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu pada pukul 08.23 Wita, dan disambut oleh Pastor Vikep Palu, Pastor Paroki Santa Maria, dan sejumlah tokoh umat Katolik Palu.

Setelah tiba di Bandara Palu, Uskup langsung menuju Gereja Katolik Paroki Santa Maria Palu, dan pada pukul 10.00 Wita, Uskup bersama rombongan diterima oleh Gubernur Sulteng di Rujabnya.

 

Gubernur Sulteng, Drs. H. Longky Djanggola, MSi dalam pertemuan itu mengatakan apresiasi yang sangat tinggi kepada Uskup Manado atas kunjungannya. Silaturahmi seperti ini sangat penting dalam rangka meningkatkan persaudaraan. Jangan tunggu terjadi apa-apa baru kita silaturahmi.

 

“Sepanjang saya ada di tempat, pasti saya terima kunjungannya siapa saja. Jangan tunggu ada terjadi masalah baru silaturahmi. Meskipun terkadang saya tidak terima karena jadwal padat, jadi harap maklum saja,” kata Longky sembari menambahkan Gereja Katolik paling banyak kedamaian. Misi perdamaiannya sangat bagus.

 

Sementara itu, Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estefanus Rolly Untu, MSC dalam pertemuan itu mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sulteng yang telah menerima kami di tengah-tengah kesibukannya. Mgr. Rolly Untu menjelaskan, bahwa dirinya membawahi tiga Provinsi di Sulawesi yakni Gorontalo, Sulteng dan Sulawesi Utara.

 

Di Sulteng terbagi dua wilayah Kevikepan, yakni Kevikepan Palu terdiri dari Kota Palu, Sigi, Donggala, Poso, Morowali, Morowali Utara, Tolitoli, dan Buol. Sedangkan Kevikepan Luwuk terdiri dari, Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, Tojo Una-Una dan Banggai Laut.

 

Uskup Manado kemudian memperkenalkan kepada Gubernur Pastor Paroki Santa Maria Palu, Johanis Salaki, MSC dan Pastor Paroki Santo Paulus Palu yang juga sebagai Pastor Vikep atau Wakil Uskup Palu, RD Laurentius Karamoy.

 

“Ini kunjungan pertama saya di Palu untuk memberikan semangat kepada umat Katolik disini sekaligus menyampaikan kepada umat bahwa kita harus saling bekerja sama dengan umat lain yang ada di wilayah ini,” katanya.

 

Uskup Keuskupan Manado yang ditahbiskan pada Sabtu, 8 Juli 2017 di Stadion Maesa Tondano, Sulawesi Utara itu menegaskan kembali motohnya Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (Uskup prbumi pertama/Pahlawan Nasional) yakni 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia.

 

Artinya, kita 100 persen warga Gereja, 100 persen juga sebagai warga Negara Indonesia. Sehingga kita harus bekerja sama dengan semua pihak. Kita harus saling bersilaturahmi untuk mewujudkan keterbukaan kita kepada umat lain.

 

Setelah melakukan kunjungan di Palu, Uskup bersama rombongan menuju Wuasa, Kabupaten Poso dalam rangka peresmian Gereja Katolik Kristus Raja Damai Wuasa pada Rabu, 20 September.

 

Uskup adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan merupakan bagian dari hierarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup Agung Roma) dan Kardinal. Provinsi Sulteng merupakan bagian dari wilayah Keuskupan Manado.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top