Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016 yang dikelola Dinas Kelautan dan perikanan (Diskanlut) Sulteng hanya Rp, 12 miliyar. Tapi tahun lalu (2015), Diskanlut mendapatkan anggaran kurang lebih Rp, 60 miliyar.
Karena kebijakan secara nasional, maka tahun 2016, Diskanlut Sulteng hanya mendapatkan APBN kurang lebih Rp,12 miliyar. Penurunan anggaran itu berlaku secara Nasional. Dengan demikian terjadi pengurangan anggaran sebesar Rp,48 miliyar. “Sangat signifikan penurunannya,namun itu berlaku seluruh Indonesia, demikian ditegaskan Kepala Dinas Kelautan Dr.Hasanuddin Atjo, MP.
Namun begitu, kata doktor perikanan itu, penyerapan anggaran per November 2016 telah mencapai 80 persen.
Menurutnya selain dukungan APBN 2016 juga APBD Sulteng yang jumlahnya mencapai Rp, 60 miliyar. Dukungan APBD memang lebih besar ketimbang APBN. Dukungan APBD dan APBN itu itu masuk pada belanja modal, yakni bantuan untuk masyarakat nelayan, pembangunan fisik dan kegiatan-kegiatan rutin. Dan untuk penyerapan APBD tahun 2016 ini, baru mencapai 65 persen. Sudah termasuk fisik dan kegiatan lainnya.
Menyinggung soal pendapatan asli daerah (PAD) mengalami peningkatan dari tahun 2015. Perbandingannya pada tahun 2015 target PAD mencapai Rp,2,3 miliyar. Dan tahun 2016, ditargetkan naik mencapai Rp, 2,5 miliyar.
Sumber PAD Diskanlut Sulteng itu berada pada perikanan, pelabuhan, perbenihan, teknologi supraintensip dan UPTD. “UPTD pelabuhan, perbenahina dan inspeksi dan sertifikasi, merupakan sumber PAD Diskanlut Sulteng,”jelas doktor perikanan itu.
Terkait kewenangan, Diskanlut Sulteng mendapatkan tanggungjawab baru. Sebab 0-12 mil garis pantai di Kabupaten kewenangannya dikembalikan ke Diskanlut Sulteng. Kemudian rencana anggaran tahun 2017, APBN masih bertahan dilivel Rp,12 miliyar, sedangkan APBD kemungkinan mengalami kenaikan. ***