Penghuni Panti Sosial Madago Tentena “Kurang Terurus”

foto pak Yosep (70) saat diwawancarai Son Bau. foto Bang Doel/deadline-news.com

Bang Doel (deadline-news.com)-Tentenasulteng-Pagi itu Rabu (1/8-2018), sekitar pukul 7:30 wita, saya bersama rekan Mardison Bau, menyambagi panti sosial Trisna Werda Madago di Tentena Kecamatan Puselemba Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah.

Di Panti sosial Madago Tentena itu, terdapat 74 penghuninya yang butuh pelayanan. Sebab mereka sudah lanjut usia. Rata-rata umur mereka diatas 70 tahun.

Adalah Yosep (70) yang kaki kanannya bengkak keluar masuk panti berjalan kaki terseok – seok menggunakan tongkat, menyusuri jalan trans sulawesi Tentena Poso. Pagi itu Yosep keluar katanya ke kios membeli sesuatu untuk keperluannya.

Walau jaraknya hanya sekitar 200 meter pulang pergi dari panti ke kios, namun dapat membahayakan orang tua seumuran Yosep asal Gimpu Lore itu. Karena kendaraan ruas jalan nasional trans Sulawesi itu ramai kendaraan lalu lalang.

Yosep saban hari pagi sore keluar masuk panti berjalan kaki, sendirian tanpa pengawasan pengurus panti. Padahal mereka dititipkan keluarganya di Panti Sosial itu untuk mendapatkan pelayanan dengan sebaik-baiknya.

Kondisi bangunan panti sosial Madago Tentena itu, kelihatannya sudah tua, bahkan sebagian kayu bangunan tersebut terlihat lapuk dan berlubang-lubang akibat dimakan rayap.

Kepala KTU Agus Eko Wiyono yang dikonfirmasi di ruang kerjanya Rabu pagi itu (1/8-2018), malah terkesan menyalahkan orang tua jompo itu keluar masuk.

“Itu bapak Yosep tidak badengar, sudah berkali – kali dilarang keluar, tapi tetap saja keluar. Dia itu suka keluar basio -sio, dia keras kepala setiap hari hampir 10 kali keluar masuk,”aku Agus.

Yosep yang dijegat pas masuk pintu gerbang panti mengatakan dirinya keluar mencari rokok.

“dengan bahasan kurang jelas Yosep mengaku keluar beli rokok di pagi itu sekitar pukul 7:15 wita.

Seringnya keluar masuk penghuni panti sosial yang lanjut usia itu, menunjukkan kurangnya perhatian dan pelayanan yang baik. padahal pemerintah provinsi telah menganggarkannya melalui APBD setiap tahunnya mencapai Rp,1,2 miliyar termasuk gaji didalamnya.

Panti sosial Madago Tentena itu dihuni 74 orang tua jompo. Mereka kelihatan kurang terurus. Mulai dari kondisi lingkungan sampai penanganan dan pelayanan untuk penghuni panti sosial terkesan dibiarkan.

Ironisnya lagi, sebagian pejabat di UPTD Panti Sosial Madago Tentena itu jarang masuk kantor. Sampai-sampai ruang kerja mereka terlihat debuh tebal.

KTU UPTD Panti Sosial Madago Agus Eko Wiyono yang dikonfirmasi mengakui jika dirinya beberapa hari terakhir ini, sedang kurang enak badan da nada kesibukan sedikit diluar. Ditanya soal Kepala UPTD Ir.Husait Kaluti yang tidak Nampak di kantor sejak Selasa – Rabu, kata Stafnya beliau lagi kurang sehat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top