Nurdin Makaramah (deadline-news.com)-Parimosulteng-Proyek preservasi (pengaspalan) ruas jalan nasional trans sulawesi antara kilometer 199-200, tepatnya di wilayah desa Bainaa Selatan kecamatan Sidoan (Tinombo-Moutong) kabupaten Parigi Moutong(Parimo) dinilai warga asal-asalan.
Proyek pengaspalan jalan tersebut dikerjakan pada anggaran tahun 2019. Namun belum dimakan usia sudah rusak parah. Aspalnya terbongkar, sehingga menimbulkan badan jalan berlubang-lubang, digenangi air dan dapat membahayakan pengguna ruas jalan itu.
Jhon salah seorang yang pernah ikut bekerrja pada proyek preservasi ruas jalan Tinombo – Maoutong itu itu mengaku bahwa kontraktornya tinggal di Palu dan biasa dipanggil E.A (Erik Agan).
“Saya tidak tau nama perusahaannya, tapi nama kontrakornya E.A.( Erik Agan),”aku Jhon.
Menurut Jhon kontraktornya berdomisili di Palu dan sangat sulit ditemui. Bahkan kontraktornya masih memiliki sisa hutang sebagai upah pengangkutan tasirtu (tanah pasir kegiatan batu).
Masih menurut Jhon, kalau tidak salah proyek tersebut untuk pemeliharaan pekerjaannya dibawa tanggung jawab kontroktor. Tapi hingga saat ini belum ada tanda – tanda kegiatan tersebut.
Sementara itu pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV melalui salah seorang satkernya mengatakan ruas itu dikerjakan PT.Vertikal tahun 2019. Dan masih dalam masa pemeliharaan.
“Pihak kontraktor akan memperbaikinya. Sebab masih dalam tanggungjawab pemeliharaannya,”jelas satker itu. *