Pengadaan Alat Laboratorium Fakultas Kedokteran Diduga Mark Up Hingga 70% Dari Harga Katalog

 

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palu- Pada tahun 2022 silam, Universitas Tadulako mengalokasikan anggaran pengadaan Alat Laboratorium Fakultas Kedokteran sekitar Rp10 Milyar.

 

Jumlah jenis alat yang diajukan Dekan Fakultas Kedokteran lebih dari 100 jenis, namun yang diadakan kurang dari 90 jenis.

 

Peralatan tersebut menurut sumber yang layak dipercaya, memang menjadi kebutuhan Fakultas Kedokteran karena memiliki Laboratorium Baru yang siap dioperasionalkan pada Tahun 2023 ini.

 

Tetapi disayangkan, dalam pengadaan alat Laboratorium ditengarai ada penggelembungan harga yang tidak wajar, yakni lebih dari 70 persen.

 

 

Diduga terdapat peralatan yang harga sebenarnya jauh lebih rendah dari harga yang dimasukkan dalam harga penawaran kepada pihak ketiga atau kontraktor. Ini jelas ada indikasi merugikan keuangan negara.

Anwar Hafid

 

Sebagai contoh, kata sumber tersebut, alat AUTOCLAVE STD pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp194.000.400.

 

Sementara saat dicek pada katalog dengan spesifikasi yang sama, harga dasar yang ditemukan hanya Rp75.000.000, sehingga pada alat itu telah dilakukan mark up sebesar Rp119.000.400, atau terjadi penggelembungan harga lebih dari 100%.

Demikian juga pada alat GET LOGIC READER, di mana pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.417.754.750,- dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp. 62.663.212,50), Ongkir 5% (Rp20.887.737,-), dan PPh 11% (Rp55.143.624,-) sehingga totalnya Rp. 556.449.327,00.

Sementara pada harga katalog dengan spesifikasi yang sama, ditemukan hanya Rp108.064.715,00, dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp16.209.707,25), Ongkir 5% (Rp5.403.235,75), dan PPh 11% (Rp14.264.542,38) totalnya hanya Rp143.942.200,38. Dengan demikian, dugaan jumlah mark up nya mencapai Rp412.507.127,00.

Informasi ini masih dalam dugaan mark up, ketika dilakukan konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek pengadaan ini, Dr Fuad, MT, yang saat ini menjadi wakil dekat teknik melalui WhatsApp 081245469XXX mengatakan datanya lengkap sejak dari proses awal sebelum tender, sampai tes dan pemeriksaan barang.

“Kalau masalah pengadaan alat lab kedokteran insya allah data saya lengkap dari proses awal sebelum tender, sampai tes dan pemeriksaan barang yang satupun speknya tidak pernah diturunkan dan dirubah-rubah le,”jelas Fuad menjawab konfirmasi deadline-news.com sebelumnya.

Menurutnya kalau bicara masalah paket di kedokteran, speknya sangat jelas hingga di lakukan tender cepat sesuai dengan aturan LKPP jika semua spek jelas dan rinci bisa dilakukan tender cepat, hal ini juga dilakukan karena pada saat proses survey ke beberapa vendor mereka menyatakan semua barang di inden dari luar negeri butuh 3-4 bulan baru sampai indonesia.

“Spek yang ada dikedokteran tidak pernah di rubah dan di downgrade le, kalau toh ada yang berbeda hanya perbedaan merek bukan spek yang diturunkan, ini juga sudah dilakukan uji penggunaan alat oleh fakultas kedokteran dan telah ada pelatihan penggunaan alat dimasing-masing lab yang ada,”urainya.

Disingguang soal temuan Itjen, Fuad menjelaskan kalau temuan itjen tidak terkait alat kedokteran pak. Malah alat lab itu juga sudah dilakukan audit dan alhamdulillah tidak ditemukan indikasi perubahan spek.

“Malah setahu saya juga sudah dilakukan audit oleh BPK di kedoteran pak dan tidak ada temuan,”terangnya.

Ia menambahkan ada dokumen yang ditanda tangani oleh kedokteran dan kepala-kepala lab tentang penerimaan barang barang itu le.

Untuk siketahui paket pengadaan alat Laboratorium Fakultas Kedokteran dengan dana Rektorat ini dilakukan pada Tahun Anggaran 2022 silam, yang diduga dimenangkan oleh perusahaan CV Satria Bayu Aji, Jakarta. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top