Penetapan TSK Dugaan Korupsi Proyek Gedung DPRD Morut Setelah Lebaran

“Perhitungannya Total Loss”

foto Proyek Gedung DPRD Morut yang berada dikemiringan 80-90 derajat, dan bagian lokasinya telah mengalami longsor. foto Bang Doel/deadline-news.com

Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Penetapan tersangka (TSK) dugaan korupsi proyek pengadaan tanah dan pembangunan DPRD Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah (Morut-Sulteng) setelah lebaran.

“Insya Allah setelah lebaran Idul Fitri penetapan tersangka dugaan korupsi proyek pengadaan tanah dan pembangunan gedung DPRD Morut,”Kata Wadir Reskrimsus Polda Sulteng AKBP Setiadi Sulaksono S.IK, MH, menjawab deadline-news.com disela-sela buka puasa bersama jajarannya Senin malam (28/5-2018) di salah satu restaurant di Palu.

Menurutnya untuk mengetahui kerugian Negara setelah ekspose bersama BPK dilakukan perhitungaan secara total loss.

“Untuk mengetahui besaran kerugian Negara atas dugaan korupsi proyek pengadaan tanah dan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Morut dilakukan perhitungan secara total loss. Tapi untuk lebih jelasnya tanyakan ke Kasubdit III Tipikor pak Teddy,”ujar Wadir Reskrimsus itu.

Ditempat yang sama Kasubdit III Tipikor Direskrimsus Polda Sulteng AKBP Teddy Salawati menjawab deadline-news.com menegaskan setelah ekspose di BPK dan dilakukan perhitungan total Loss diperkirakan kerugian Negara atas proyek pengadaan tanah dan pembangunan gedung DPRD Morut itu mencapai Rp, 9 miliyar lebih dari total anggaran Rp,15 miliyar.

“Dari total anggaran kurang lebih Rp,15 miliyar, hanya Rp,9 miliyar lebih yang sempat dicairkan pihak rekanan, dan termasuk biaya pembebasan lahan kurang lebih Rp,800 juta,”jelas Teddy.

Disinggung siapa saja yang bakal dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan tanah dan pembangunan gedung DPRD Morut itu? Kata perwira 2 melatih di pundaknya itu, kemungkinan 2 – 3 orang, termasuk PPTK, Rekanan dan pemilik lahan serta bagian perencanaan.

Menurutnya lokasi pembangunan gedung DPRD Morut itu berada dikemiringan yang curam, dan struktur tanahnya basah. Sehingga sangat tidak layak.
“Lokasi proyek pembangunan gedung DPRD Morut itu sangat tidak layak,”tandas Teddy.

Pantauan deadline-news.com beberapa waktu lalu, proyek gedung DPRD Morut itu berada di kaki gunung. Kemudian dibawahnya terdapat sungai kecil yang mengalir dari atas gunung ke laut. Kata seorang sumber, bahwa lokasi proyek gedung DPRD Morut itu baru-baru ini longsor.

Ketua DPRD Morut Syarifuddin Madjid yang dikonfirmasi via whasapp tidak memberikan jawaban. Pesan konfirmasi ke whatsappnya terkirim tapi sepertinya belum dibaca. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top