Pelabuhan Samudera Pasangkayu Mubazir

ANDI ATTAS ABDULLAH (DEADLINE NEWS/KORANPEDOMAN)-PASANGKAYU-SULBAR-Sejak duet Ir.H.Agus Ambo Djiwa, MP- Drs.HM.Saal memimpin Kabupaten Mamuju Utara (Matra), perkembangannya sangat signifikan. Bagaimana tidak, dari kategori tertinggal menjadi kerkembang. Bukan itu saja, tapi pengentasan masyarakat miskin juga mengalami penurunan yang drastis. Tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat, dengan demikian masyarakat mengalami peningkatan kesejahteraan. Namun begitu, Kabupaten Matra masih miskin infrastruktur. Oleh sebab itu dibutuhkan dukungan pemerintah pusat. Demikian ditegaskan Bupati Matra Ir.H.Agus Ambo Djiwa, MP dihadapan tim expedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2015 yang mengunjungi Matra Rabu (24/6-2015).
Sementara itu Sekretaris Daerah Matra Drs.HM.Natsir, MM kepada tim expedisi Nusantara menjelaskan bahwa sebetulnya pemerintah pusat telah membangun Dermaga pelabuhan Samudera Pasangkayu. Hanya saja pemanfaatannya belum maksimal. Pasalnya pemerintah pusat belum menyerahkan ke daerah untuk dikelola secara baik. Padahal pelabuhan itu dapat memicu peningkatan perekonomian Matra secara umum. Oleh sebab itu melalui tim expedisi Nusantara 2015, dapat memfasilitasinya untuk disampaikan ke kementerian koordinator Kemaritiman, sehingga bisa diserahkan ke daerah untuk dimanfaatkan. Karena bangunan pelabuhan itu sangat mubazir jika tidak segera dimanfaatkan. Padahal jika dimanfaatkan dapat memberikan nilai ekonomi bagi daerah Matra khususnya dan pusat umumnya.
Tim Expedisi Nusantara itu dibawa pimpinan Karo Umum Menkokemaritiman Tito Setiawan, yang didampingi Rusman Rusli, Irfan dan Sri Bahu Keling. Menyahuti permintaan Pemkab Matra itu, Tito mengatakan segera menyampaikan ke Menteri Koordinator Kemaritiman. Namun begitu sebaiknya dibarengi dengan surat permintaan secara resmi dari Pemkab Matra. Sehingga dapat menjadi perhatian Kemenko Kemaritiman.
Tim expedisi Nusantara 2015 ini menyerahkan 200 keramik ke Pemkab Matra. Keramik itu akan dibagikan ke rumah-rumah ibadah seperti Masjid, dan juga sekolah-sekolah agama, seperti Madrasa dan kantor kementerian Agama. Keramik-kerami itu merupakan asesoris yang dapat memperindah pandangan mata di dalam ruangan maupun diluar rungan rumah Ibadah, Sekolah dan kantor.
Sebetulnya kata Tito tim expedisi Nusantara itu berkeliling Indonesia. Dan bukan hanya membawa keramik. Tapi membawa kebutuhan masyarakat seperti sembilan bahan pokok, genzet, bahan bangunan, mulai dari besi, semen, cat, atap dan kebutuhan penting masyarakat lainnya. Untuk wilayah Sulawesi, tim expedisi ini telah mengelilingi Makassar, Kendari, Manado, dan Mamuju Utara. Kunjungan tim expedisi Nunsantara ke Matra itu untuk mendapatkan data soal kebutuhan apa yang cocok di bawa ke Matra.
Tim expedisi Nusantara 2015 ini, didukung oleh 86 kapal perintis. Kapal-kapal itu membawa kebutuhan yang akan dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan expedisi nusantara itu mulai bergerak sejak tanggal 1 Juni 2015 dan berakhir Agustus mendatang.
ENJ 2015 melibatkan peserta hampir 4000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan dukungan Armada angkut KRI 593 – Banda Aceh, sebanyak 86 kapal perintis, dan 2 kapal rumah sakit Apung Doctor Share, yang akan menyinggahi sekitar 540 pelabuhan di 22 propinsi di Indonesia.
Rute yang akan dilalui oleh KRI 593 BAC yang juga sebagai Mother Ship dalam Kegiatan ENJ 2015 adalah Jakarta- Makasar-Sorong-Samlaki-Jakarta dan mengikutsertakan 250 orang relawan yang terdiri dari berbagai kalangan. Sedangkan Kapal Kapal Perintis akan mengangkut barang dan relawan/peserta ENJ dari pelabuhan besar menuju wilayah tujuan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top