Pekerjaan PT.KPR di Sigi Belum Kelar Sudah Retak

Foto tembok pengaman sediment yang patah yang dikerjakan oleh PT.KPR.foto Nelwan/deadline-news.com
0

Nelwan (d’news.com)-Sigisulteng-Proyek pengendalian Sediment di Sungai Paneki Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah yang dikerjakan PT.Karya Pembangunan Rezeki (KPR), belum tuntas, namun sudah retak-retal.

Pantauan deadline-news.com  Sabtu (2/4-2022) di lokasi proyek terlihat ada retakan (patahan) pada dinding pemasangan batu pondasi (tembok) sediment yang memanjang dari atas ke bawah kurang lebih 4 meter.

Proyek pengendalian sediment yang dikerjakan PT.KPR itu sudah diperjangan pada awal januari sampai Februari 2022, karena dana tambahannya 10 persen dari JICA baru tersedian awal Januri 2022.

Kemudian diberikan lagi kesempatan perpanjangan 50 hari plus denda sampai pertengahan April 2022.

Ironisnya diduga kwalitas pekerjaannya rendah, sehingga mengalami keretakan pada dinding pemasangan batu sediment. Sehingga retak.

Pihak PT.KPT Oni Marandu yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya Sabtu sore (2/4-2022), membenarkan adanya keretakan itu. Dan pihaknya mengaku segera membenahinya.

“Sore, akan dibenahi Segera. Karena sudah disampaikan dengan PPK dan Sudah dimuat di media,”tulis lelaki yang akrab disapa Bu Oni itu.

Hal senada juga dikatakan Direktut PT.KPT Hendra.

Menurut Hendra Karena BARU DI KERJAKAN ALAT ECXA TURUN Karena pemandian hewan. Tapi habis libur kepala puasa akan di perbaiki, sudah ada petunjuk PPK.

“UNTUK JALAN HEWAN bukan alat berat.
Team kerja akan perbaiki dengan sistem SIKA,”tulis Hendra menjawab konfirmasi deadline-news.com.

Kepala satuan kerja (Kasatker) PJAS Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS III) Palu, Zulfikar via telepone di whatsappnya menjelasakan bahwa keretakan itu sudah lama.

Dan pihak penyedia jasa konstruksi yakni PT.KPR segera memperbaikinya, karena memang masih tanggungjawab mereka.

“Keretakan itu akibat dilalui excavator saat diuji coba, tapi ternyata belum padat tanah timbunan dari bekas sediment likuifaksi kiriman dari Jono Oge. Namun demikian PPK sudah memerintahkan pihak PT.KPT untuk segera memperbaikinya,”jelas Zulfikar.

Menurutnya pihak PT KPR kewalahan membersihkan sediment kiriman dari Jono Oge yang merupakan bekas likuifaksi. Karena setiap hujan deras dan banjir sediment menumpuk lagi. ***

Tinggalkan Komentar Anda! :

%d blogger menyukai ini: