Nelwan (deadline-news.com)-Sigi Sulteng-Proyek jembatan di ruas jalan penghubung desa Sidondo 2 (Deasi) dan desa Sidondo satu kecamatan Biromaru, kabupaten Sigi yang mulai di bangun april 2021 itu di keluhkan warga.
Proyek yang digarap oleh PT. Konstruksi Mandiri Abadi (KMA) itu, di fase pemasangan erection atau (oprit) badan jembatan itu, terkesan lamban, namun secara tehnis sudah sesuai kriteria standar konstruksi.
Proyek itu melekat di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kabupaten Sigi.
Dengan no kontrak 630.005/KONT/DPUP-BM/2021 dan nilai anggarannya mencapai Rp,9,404,995,000.
PT.KMA selaku penyedia jasa diberi tambahan waktu selama 50 hari, setelah masa kontrak tahun lalu lewat dari batas jadwal penyelesaian.
Diawal kontrak perusahaan group milik Jhony Pongki itu diberi waktu 210 hari. Namun karena kendala alam sehingga harus menyeberang tahun.
Pantauan deadline – news.com Senin (7/2-2022)Secara kasat mata penggarapan abutmen dari dititik nol ke titik abutmen yang lain sejatinya diawali dari desa Sidondo satu sedangkan pembuatan abutmen 1 2 dan 3, landasan jembatan tersebut belum sampai kelar, mesih terlihat rangka besi yang menjulur keatas.
Kemudian dinding tembok (espos) penahan abrasi bertumpu di Sidondo 2 (Deasi), tampak belum kelar, timbunanpun masih terlihat berantakan.
Sementara abutmen ke titik 4 dan 5 sudah dilakukan pemasangan ruas konstruksi (erection) rangka baja pada badan jembatan itu.
Menurut salah seorang tukang yang tidak mau sebutkan namanya menjawab deadline news.com di lokasi pada Senin (7/2-2022), mengatakan sebenarnya ruas lebar landasan (abutmen) bentangannya mencapai 9,7 meter.
Akan tetapi pada saat proses perakitan erection dan pemasangan (oprit) badan jembatn sudah optimal.
“Tukang bekerja, hanya mengikuti pentunjuk tehknis dan pola gambar yang sudah tercantum dalam rencana anggaran perbelanjaan (RAP) sesuai ketentuan standar tehknik konstruksi PUPR Sigi,” ungkapnya.
Ia mengatakan walau masih skitar 1/4% (persen) dilakukan pemasangan badan jembatan (oprit) itu, tampak tidak sesuai degan lebar (abutmen) karena memang landasannya abutmennya tipe (A) dengan ukuran mencapi 6,7 meter.
“Sedangkan titik kelonggaran landasan (abutment) jembatan sebelah menyebelah di dua sisi itu, kisaran 1 meter,”paparnya.
Salah seorang warga desa Sidondo 2 (Deasi) kecamatan Biromaru, Mahmur Asalan mengunkapkan, selaku warga desa Sidondo 2 senang dengan pembangunan jembatan itu.
“Kami sangat mengapresiasi program pemerintah tersebut, membangun fasilitas jembatan permanen guna percepatan sarana transportasi di wilayah Sigi pada umumnya.
Sebab nantinya akan memudahkan akses lalulintas kenderaan bermotor antar kecamatan yang akan berlalu lalang melintas disitu,” ujar Mahmur.
Adanya pembangunan ruas jalan jembatan itu kata Mahmur, nantinya akan dilalui semua kenderaan bermototor.
Sebagai warga desa yang berdomisili di tempat ini Mahmur mengaku, dirinya juga sangat bersyukur adanya pembangunan ruas jalan jembatan itu.
“Namu badan jembatan tersebut terlihat kecil ukuranya, tampak tidak singkron dengan landasan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) PUPR Sigi yang juga pejabat pembuat komitmen (PPK) Edy yang di konfirmasi deadline-news.com mengatakan, proyek yang ada di Sidondo itu statusnya dalam rentan kendali.
Menurutnya pemerintah memfalitasi masyarakat guna peningkatan percepatan pembangunan fasiltas sarana ruas jalan dan jembatan agar akses dapat terjangkau dengan mudah.
Secara tehknis desain konstruksinya sudah sesuai aturan program kerjanya.
Sedangkan perihal panjang bentangan jembatan di Sidindo itu bobot mencapai 125 meter, sementara nilai anggaran relatif kecil.
Kata Edy proses pembuatan jembatan sedikit telat karena terkendala cuaca dan faktor alam, tidak bisa di prediksi, dikala banjir tiba, air sungai meluber tak tentu arahnya.
Namun secara tehknis kontrak kerja perusahaan PT. KMA bekerja sesuai sitem dan mekanisme aturan kerja yaitu april 2021 hingga rentan waktu berakhir masa kontrak.
Kemudian dari pada itu volume kerja akan di perpanjang sampai maret 2022
kata Edy, januri sampai maret tahun ini 2022.
“Progres pembuatan jembatan di ruas jalan Sidondo 2 dan 1 itu akan terus di genjot sampai ke tahap progres finishing atau sampai selesai,” ujarnya.
Dalam hal ini penyedia jasa proyek itu harus mengikuti semua tata cara atau aturan tehnis dan kopensasi yang di berlakukan oleh pejabat pembuat komitmen PPK.
Seperti proyek jembatan Sidobdo formatnya mencakup tepe (C) maka standar kapasitasnya 4,5 meter.
“Sedangakan ukuran panjang jembatan ukurannya mencapai 125 meter (Tipe A). Dan proyek itu dalam rentan kendali serta solid dalam pengawasan PPK,”pungkas Edy.
Sampai berita ini naik tayang Jhony Pongki selaku penyedia jasa yang berkali-kali dikonfirmasi via telepepon selulernya tidak memberikan tanggapan. Begitupun saat di chat di whatsappnya. ***