Pasigala Bergoyang Lagi, 10 Rumah Retak dan 3 Rusak

 

 

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Pagi itu Minggu (6/8-2023), sekitar pukul 11.30 wita, Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) bergoyang (gempa bumi) lagi.

Hendri Muhidin

 

“Sekitar 10 rumah masyarakat mengalami retak-retak, dan 3 rumah diantaranya (rusak) tidak dapat ditempati lagi. Untuk berjaga-jaga datangnya gempa susulannsebagian masyarakat berada di luar rumah,”demikian informasi yang berantai di group-group whatsApp sejak siang hingga minggu malam (6/8-2023) sekitar pukul 20:08 wita.

 

Pusat gempa di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, berkekuatan 5.3 magnitudo.

 

Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Sulteng telah merilis laporan sementara mengenai kejadian ini. Meskipun goyangan itu termasuk kuat, namum belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun pengungsi akibat gempa ini.

 

“Tim BPBD Provinsi Sulteng telah melakukan assessment di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Camat Palolo serta aparat Desa Lembantongoa untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak. Beberapa kebutuhan mendesak yang teridentifikasi meliputi tenda, logistik pertolongan pertama, dan obat-obatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM dalam laporannya yang dirilis di group-group whatsApp itu.

Anwar Hafid

 

Situasi terkini di wilayah tersebut masih memerlukan kewaspadaan, mengingat masih akan terjadi gempa susulan.

Dewan masjid

 

Masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan telah mendirikan tenda-tenda di luar rumah mereka untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan.

Pihak terkait, termasuk Camat Palolo, aparat Desa Lembantongoa, serta Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Sulteng, terus berkoordinasi dalam upaya penanganan dan pemulihan pasca gempa bumi tersebut.

Goyangan gempa bumi ini, dirasakan di wilayah kota Palu dan Donggala.

Sekretaris BPBD Sulteng Asri yang dikonfirmasi via telepone whatsApp membenarkan tim reaksi cepat BPBD Sulteng sedang berada di lokasi sedang melakukan pendataan rumah rusak, berapa banya korban dan kebutuhan apa yang diperlukan segera.

“Selain tim reaksi cepat turun kelolasi ada juga yang standby (bersiap) di kantor BPBP Sulteng menunggu informasi untuk segera melakukan penanganan cepat sesuai data informasi dari tim reaksi epat yang berada di lapangan,”jelas Asri. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top