
Partai Nasional Demokrat mulai “bersih-bersih” di Wilayah Sulawesi Tengah.
Kader-kader Partai Nasdem yang duduk di DPRD dan pemerintahan dan tidak lagi berkomitmen membesarkan Partai Nasdem “diusir” segera meninggalkan Partai besutan Surya Palu itu.
“Kita tidak butuh kader yang munafik, bila kegiatan Partai Nasdem mereka tidak pernah mau hadir, tapi saat kegiatan partai lain mereka hadir. Olehnya sebelum kami lakukan pergantian antar waktu (PAW) segera mengundurkan diri memang. Karena cepat atau lambat, pasti kami akan lakukan PAW,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali.
Penegasan itu disampaikan Wakil ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) H.Ahmad M Ali dalam rapat koordinasi Jum’at (15/4-2022) di kantor Sekretariat DPW Nasdem Sulteng.
Ia mengaku sudah memiliki catatan terhadap kader-kader yang balelo alias “munafik” itu.
Mereka yang dianggap Waketum “Munafik” itu adalah kader-kader partai Nasdem yang masih memakai atribut Partai Nasdem, tapi hatinya di Partai lain.
“Partai Nasdem tidak butuh tokoh, apalagi kios. Karena Partai Nasdem tidak dibesarkan dari para tokoh, apalagi kios. Tapi membesarkan Partai Nasdem di Sulteng penuh perjuangan dan susah payah. Olehnya dibutuhkan komitmen kuat dari para kader itu sendiri untuk bersama-sama membesarkan partai ini. Khususnya yang sedang duduk di DPRD dan Pemerintahan,”tegas anggota DPR RI dua periode itu.
Kurun waktu beberapa bulan terakhir ini, Wakum DPP Nasdem itu telah “memecat” dua kader Nasdem di Pemerintahan dan seorang anggota DPRD Sulteng. Bahkan ketua DPW Nasdem Sulteng sendiri dibekukannya dan diambil alih olehnya.
Mereka yang duduk dipemerintah yang “dipecat” dari Partai Nasdem itu yakni Bupati Donggala Dr.H.Kanjeng Ario Kasman Lassa,SH,MH dan Bupati Tojo Unauna H.Mohammad Lahay,SE.
Sedangkan anggota DPRD Sulteng yang kena “kick Off” dari Ahmad Ali adalah Imam Kurniawan Lahay alias Boni Lahay. Kemudian Atha Mahmud ketua DPW NasDem Sulteng.
Mereka yang dihempaskan gelombang politik di kapal besar NasDem itu tentu saja ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang tak dapat ditolerir lagi, sehingga harus “diusir atau dipecat” dari Kapal yang dinakhodai Surya Paloh itu.
“Daripada Kapal terhempas lalu tenggelam oleh dahsyatnya gelombang, mendingan sebagian anak buah kapal dan penumpangnya diturungkan. Toh tanpa merekapun Kapal besar itu tetap berjalan mengarungi samudra politik baik lokal maupun Nasional.”
Siapakah tokoh didalam Kapal besar Nasdem itu yang akan kena Kick Off dari waketum DPP NasDem Ahmad Ali? Kita nantikan sepekan atau dua pekan kedepan. ***