




“Dicuri atau Diambil Orang Dalam, Karena Harganya Mahal?”





Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Kepala bidang cipta karya dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (Kabid PK-PUPR) kabupaten Donggala Mardiana menjawab konfirmasi deadline-news.com) Sabtu malam (30/9-2023), menjelaskan bahwa proyek sistem penyediaan air minumĀ (SPAM) pedesaan di desa Wani II Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala sulawesi tengah dikerjakan tahun 2020, bukan tahun anggaran 2022.
“Iya pak pekerjaan SPAM yang di Wani II tahun 2023, tidak ada pekerjaannya SPAM Yg di Wani II Pekerjaan kalau Tidak salah itu pekerjaan tahun 2020,”jelasnya.
Maaf pekerjaan tahun 2022 tidak, nanti tahun 2023 ini baru ada pemeliharaanya yg RP. 174.774.000 dikarenakan pekerjaan SPAM pedesaa,”tulisnya.
Menurutnya yang dikerjakan tahun 2022 itu Hilang Meteran Listriknya, sama mesin celupnya, sama Pipa yang didalam.






Ditanya apakah sudah dilaporkan ke polisi atas kehilangan alat pendukung proyek Spam pedesaan itu?
Jawab Diana kalau tidak salah pak suda dilaporkan tahun 2022 makanya kami tangani tahun 2023.
Disinggung soal pembangunan intakenya, apakah bersamaan dengan alat-alat vital pendung spam itu? Jawab Diana lagi
Kalau intakenya saya kurang tau pak karena saya baru di akhir tahun 2022 baru dicipta karya.
Terkait hasil soal laporan polisi atas kehilangan alat vital pendukung spam pedesaan di wani II itu, lagi-lagi Diana tidak mengetahuinya secara persis.
“Saya belum tau hasil laporannya pak,”akunya.
Ditanya lagi soal besaran anggarannya dan apakah satu paket Intake dengan alat yang hilang? Jawab Diana Nanti saya liat dikantor dulu hitungannya, Nanti saya liat dikantor pak karena pekerjaannya tahun 2020.
Sebelumnya warga wani bernama Rais mengancam akan melaporkan proyek Spam itu ke Kejari Donggala. Sebab dianggap tak bermanfaat, buang-buang uang negara.
“Dalam waktu dekat kami akan melaporkan proyek spam pedesaan itu ke Kejari Donggala. Pasalnya proyek Spam pedesaan senilai Rp, 1,3 miliyar itu sudah lama selesai dikerjakan, namun masyarakat tidak merasakan manfaatnya sejak selesai dibangun sampai sekarang,”kata Rais.
Menurutnya masyarakat sangat membutuhkan spam pedesaan itu untuk keperluan air bersih. Namun sejak selesai dibangun tidak berfungsi sama sekali.
“Diduga dikerjakan asal-asalan, sehingga tidak ada pengaman pompa airnya, panel listriknya dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya, sehingga dicuri katanya,”ujar Rais.
Namun kata Rais warga curiga bukan dicuri orang biasa, tapi oknum tertentu yang tahu persis harga Pompa celupnya itu dan alat-alat vital pendukung lainnya.
“Benarkah dicuri orang, jangan-jangan orang dalam sendiri yang ambil karena harganya mahal,”kata Rais dengan nada curiga.
Kepala Dinas PUPR Donggala Ali Kadir menjawab dikonfirmasi deadline-news.com via chat di whatsAppnya menyarankan supaya jelas masalah yang ditanyakan sebaiknya langsung hubungi saja kabid cipta karya PUPR Ibu Mardiana.
“Wss.wr.wb..saran supaya jelas masalah yg ditanyakan sebaikx langsung hubungi saja kabid cipta karya pupr (ibu mardiana),”tulis Kadis PUPR Donggala yĆ ng mantan guru matematika itu.
Kabid cipta Karya Mardiana yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya, sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi. ***