“Onani” Survei Bacakada

Pemilihan umum kepala daerah (Pemilu Kada) 2020 tidak lama lagi. Sejumlah bakal calon kepala daerah (Bacakada) melakukan survei internal.

Mereka berpatokan dengan hasil survei internalnya bahwa dirinyalah yang unggul mendapat dukungan puluhan ribu bahkan ratusan ribu masyarakat di daerahnya.

Padahal hasil survei internal mereka hanya bagian dari onani surveinya sendiri. Mereka menjagokan dirinya sendiri. ini benar-benar onani survei Bacakada. Karena survei yang obyektif itu dari lembaga survei yang memiliki legalitas, integritas,obyektif dan akurat dengan menggunakan metodologi yang benar. Bukan melali handpone, telephone rumah, SMS, Chat whatsapp dan media sosial lainnya yang merupakan lembaga survei internal sendiri.

Mungkin memang secara person ada yang kenal, sehingga sudah menganggap dirinya populer. Padahal cara bergaulnya saja tidak bermasyarakat. Hanya berada dalam satu komunitas saja dengan hanya mengandalkan Baliho, Benner, Bando, Stiker dan alat komunikasi satu arah lainnya.

Menariknya lagi banyak Bacakada yang berasal dari pejabat ASN, Anggota DPR/DPRD, Polri dan TNI terhegomoni dengan hasil survei internalnya sendiri.

Mereka pun siap maju dan mundur dari jabatannya dengan alasan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Emangnya jika anggota DPR/DPRD, POLRI, TNI dan Pejabat ASN tidak mengabdi untuk rakyat? bukankah dimanapun dan apapun profesi kita tujuannya untuk pengabdian kepada masyarakat, negara, Bangsa dan keluarga.

Jangan kufur nikmatlah. Sudah diberikan jabatan malah mau meninggalkan jabatan itu dan mengejar yang belum pasti. Ikut Pilkada sama dengan masuk kedalam sebuah “perjudian”.

Iya “perjudian” Politik. Karena disitu ada persaingan, biaya, aduh kekuatan massa dan rivalitas. Padahal belum tentu menang. Pun begitu, siapapun Bacakada yang akan maju pada Pilda Sulteng, Kota dan Kabupaten 2020, rakyatlah penentunya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top