Menakar Kemampuan Balon Walikota

Pemilihan kepala daerah mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota secara serentak akan berlangsung Desember 2015 mendatang. Namun baru beberapa orang yang hampir pasti maju pada Pilkda serentak itu di Provinsi Sulawesi Tengah. Terkhusus Gubernur dan Walikota, baru Drs.H.Longki Djanggola, M.Si dan Rusdy Mastura yang hampir pasti kendaraan politiknya. Begitupun dengan bakal calon walikota dan wakil walikota Palu baru Andi Mulhanan Tombolotutu pasangan Habsa Yanti Punulele, Hadianto Rasyid-Zainuddin Tambuala (Hanura-PKS), Sigit Purnomo Said-Tompa Yoto Kodi yang nampak hampir pasti maju di Pilwakot itu. Sedangkan Drs.Hidayat, M.Si belum jelas kendaraan politiknya, sekalipun PKB, Demokrat dan PPP disebut-sebut akanmengusungnya.
Jika melihat sepak terjang mereka, maka ada plus minusnya. Pasangan Andi Mulhanan Tombolotutu-Habsa Yanti Ponulele dengan singkatan Amanah ini, memiliki pengalaman politik dan birokrasi pemerintahan. Sehingga banyak mengetahui persoalan dibidang pemerintahan dan politik Kota Palu. Sementara pasangan Hadi-Zainuddin sudah kenyang asam garam dunia politik. Tapi memiliki kelemahan didalam pengelolaan administrasi pemerintahan. Sebab pengalaman mereka masih sangat relatif kecil.
Kemudian pasangan Sigit Punomo Said-Tompa boleh dikata secara politik dan birokrasi Sigit masih perlu belajar. Sebab belum ada pengalaman sama sekali. Sekalipun wakilnya Tompa berada dari dunia politik dan birokrasi, tapi pasangannya Sigit (Pasah Uguh) tidak memiliki pengalaman sama sekali. Sehingga ketika terpilih nanti roda pemerintahan diragukan akan pincang. Atau paling tidak didominasi wakilnya. Apalagi Pasah hanya seorang artis vokalis group Band Uguh. Memang tidak dapat dipungkiri, secara popularitas, dan isi tas, mungkin Pasah memilikinya. Tapi menjadi seorang pemipin tidak hanya popularitas, dan isi tas, tapi integritas, kemampuan, baik intelektual, emosional, maupun religius (pengetahuan Agama).

Sementara Drs.Hidayat, M.Si secara pengalaman memiliki kemampuan dibidang pemerintahan dan birokrasi. Apalagi pernah menjabat sebagai Pejabat Bupati Sigi. Hanya saja lemah dibidang hubungan politik. Sebab tidak memiliki hubungan khusus dengan para pengurus partai politik. Tapi dipastikan memiliki integritas, kemampuan birokrasi pemerintahan, sekalipun kurang populer. Namun begitu, mereka memiliki hak untuk dipilih dan memilih. Dan persoalan mereka dapat menarik simpati rakyat kota Palu, kita nantikan saja pada Desember mendatang. Karena kedaulatan itu ada ditangan rakyat. Rakyat yang menentukan saat ini, apakah memilih calon walikota dan wakil walikota yang sudah teruji dan berpengalaman atau yang baru didunia politik dan birokrasi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top