Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Setelah mantan honorer badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Sulteng Ridza Mayastika buka-bukaan data sejumlah dugaan kegiatan fiktif, kini giliran mantan pegawai honorer Bawaslu kota Palu Budiman dimintai keterangan.
Budiman adalah pegawai bawaslu kota sejak 2017-2023. Dan pada Januari 2023 dia mengundurkan diri dari Bawaslu kota Palu.
“Mantan pegawai honorer budiman dimintai keterangan terkait kegiatan 2019-2020 yang diduga ada irisannya dengan kegiatan Bawaslu Sulteng. Karena diduga salah seorang pejabat pembuat komitmen (ppk) rangkap jabatan di Bawaslu Sulteng juga di bawaslu kota,”kata sumber deadline-news.com group detaknews.id di Kejati Sulteng.
Kasi pengkum Kejati Sulteng Moh.Ronald, SH, MH yang dikonfirmasi di kantornya Kamis sore (27/7-2023), membenarkan adanya seorang mantan pegawai honor di Bawaslu kota diundang penyidik untuk dimintai keterangan.
“Belum tahu persis apakah pemberian keterangan mantan pegawai honorer di Bawaslu kota itu berkaitan dugaan korupsi di Bawaslu Sulteng dengan pagu anggaran kurang lebih Rp, 56 miliyar pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2020/2021 ataukah berkaitan pemilihan walikota dan wakil walikota Palu,”ujar Ronald.
Untuk diketahui pagu anggaran bawaslu yang diduga dikorupsi itu sebesar Rp, 56 miliyar dibagi ke lima kabupaten yang tidak melakukan pilkada Kabupate tapi hanya Pilgub yakni masing-masing kabupaten :
- Donggala Rp, 10.457.567.000 realisasi Rp, 9.178.505.691 (2020)
Parigi Moutong (Parimo) Rp, 14.848.591.000 realisasi Rp, 11.623.877.235.(2020).
Morowali Rp,6.745.646.000 realisasi Rp, 5.981.018.361 (2020)
4.Bangkep Rp, 7.798.370.000 realisasi Rp, 6.150.155.900 (2020)
- Buol Rp, 7.171.573.000 realisasi Rp, 5.488.357.541 (2020).
Bawaslu Provinsi Rp.8.978.253.000 realisasi Rp, 2.820.669.247
Total pagu Rp.56.000.000.000 realisasi Rp.41.602.583.975 sehingga diduga anggaran yang dikorupsi sebesar Rp, 36.002.583.975.
Kemudian tambahan anggaran Bawaslu 2021 masing-masing di lima kabupaten
- Provinsi Rp.6.157.583.753 realisasi Rp.2.084.516.935
Donggala Rp.1.279.061.309 realisasi Rp.899.512.00p
Parimo Rp.3.224.713.765 realisasi Rp.802.113.000
Bangkep Rp, 1.646.214.100 realisasi Rp, 689.111.000
Morowali Rp.764.627.639 realisasi Rp.359.461.000
Buol Rp,1.323.215.459 realisasi Rp,619.936.599
Total anggaran Rp, 14.393.416.459 dikurangi realisasi Rp, 5.454.650.533 = Rp. 8.942.765.926.
Jadi sekitar Rp, 8.942.765.926 yang diduga dikorupsi. Dan total dugaan korupsi dari tahun anggaran 2020 ke 2021 sebesar Rp, 44.945.349.901.
Sebelumnya kepala sekretariat Bawaslu Sulteng Anna Sovi yang dikonfirmasi via telepone whatsAppnya Senin (3/7-2023), mengaku sudah dimintai keterangan oleh penyidik Kejati.
Ia juga menjelaskan bahwa dana hibah sebesar Rp, 56 miliyar sudah dipergunakan sesuai peruntukannya. Dan Rp.8 miliyaran diantaranya merupakan sisa anggaran (Silpa) telah dikembalikan ke kas daerah. ***