“Kemana Dana Asuransi Rp, 91 Miliyar Itu ?”
Bencana alam gempa bumi, likuifaksi dan tsunami telah meluluhlantakkan kota Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) 28 September 20218 masih berbekas dalam ingatan kita.
Ribuan bangunan hancur berantakan. Tak terkecuali pasar modert Mall Tatura Palu (MTP) yang dikelola PT.Citra Nuansa Elok (CNE). Sekitar 700 karyawan perusahan daerah itu terpaksa jadi pengangguran sejak 5 tahun lalu itu.
Mall Tatura Palu yang awalnya dibangun dari penyertaan modal pemerintah kota Palu dan pinjaman modal di bank negara Indonesia (BNI) oleh tiga orang “gila” (Toragila) yakni Karman Karim, SH, Dr.Supratman Andi Agtas, SH, MH dan Moh Hidayat, S.Sos, M.Si yang akrab disapa Hidayat Mall, telah berdiri megah dan hutang-hutangnya telah lunas sebelum bencana alam itu.
Kerusakan Mall Tatura sampai saat ini sepertinya tak mampu dibangun lagi. Ataukah pemerintah kota Palu dibawah kepemimpinan Hadianto Rasyid, SE tak mau lagi membangun Mall pertama kali di Kota Palu ini. Mall itu dibangun pada jaman pemerintahan Rusdy Mastura.
Padahal dana asuransinya sekitar Rp, 91 miliyar telah cair, namun tidak ada political will Pemerintah kota Palu untuk membangun kembali Mall kebanggaan masyarakat kota Palu itu.
Dalam pernyataannya walikota Palu Hadianto Rasyid di salah satu komunitas warung kopi di wilayah Palu barat, menegaskan “tidak akan membangun kembali Mall Tatura Palu itu, tapi justru pasar tradisional Inpres Manonda yang akan direvitalisasi.”
Proyek pembangunan Mall Tatura Palu yang saat ini sudah mandek, kumuh dan jadi kolam tempat pemancingan ikan dimusim hujan, perlu diselidiki aparat penegak hukum (APH).
Apalagi dana asuransinya telah cair tahun 2019, makanya sempat dilakukan kontrak pembangunan kembali Mall yang dimanajemeni PT.CNE itu.
Para karyawan Mall Tatura yang minta namanya tidak disebutkan akan melakukan demo besar-besaran setelah Idul Fitri nanti.
“Insyaallah..lepas lebaran kitorang Akan Demo besar2an mengenai mall Tatura,”akunya.
Menurutnya Banyak yang terlibat dibalik mandeknya pembangunan mall tatura itu, padahal dana asuransi telah cair sekitar Rp, 91 miliyar.
“Dana asuransi yg 91 milyar itu yg Tidak tau kemana rimba nya. Itulah yang menjadi salah satu tema demo kami nanti,”tegasnya.
Ia menegaskan pertanggungjawaban dana asuransi Rp 90 miliyar bak lingkaran setan, entah tercecer kemana saja.
“Kasian eks karyawan mall itu utama nya, mengenai nasib pekerjaan saudara2 kita di Anoa dan sekitarnya,”ucapnya.
Ia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas para terduga penikmat dana asuransi mall tatura itu, termasuk oknum anggota DPRD, bank swasta ada 2 yang diduga ikut terlibat dan 1 pihak asuransi. ***