DOEL (DEADLINE NEWS/KORANPEDOMAN)-PALU- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Drs.H. Longki Djanggola, M.Si merasa difitnah dan dibunuh karakternya oleh seorang tokoh muda asal Tojo Unauna bernama Muhammad Safaad. Pasalnya Safaad menuduh Longki ingkar janji soal pembangunan Base Transceiver Station (BTS) pada musim kampanye tahun 2010 silam. Kata Safaad seperti dikutif Sultimpost.com bahwa Longki ingkar janji terhadap masyarakat kepualauan, DI Kabupaten Touna, hal ini terkait janji kampanye tahun 2010 silam yang akan membangunkan Base Transceiver Station (BTS) atau tower di wilayah itu.
Pernyataan Safaad itu dibantah keras oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola. Ia mengatakan dirinya memang pernah berkunjung ke masyarakat kepulauan di Kabupaten Tojo Unauna. Tapi tidak perna menjanjikan akan membangunBTS atau tower jaringan seluler. Namun menyahuti permintaan masyarakat di ke pulauan itu, Longki meminta surat untuk difasilitasi disampaikan ke manajemen telkomsel. Dan persoalan dibangun atau tidak, itu bukan kewenangan saya selaku Gubernur Sulteng. Karena hal itu adalah domain manajemen Telkomsel.
“Saya mempertanyakan pernyataan saudara Safaad, apakah ada surat yang saya tanda tangani yang berisi perjanjian ke masyarakat ke walea pulauan saat itu bahwa jika terpilih jadi Guberur Sulteng pada musim kampanye tahun 2010 itu saya akan bangun BTS atau Tower jaringan telepone seluler? Kalau ada surat perjanjian itu, saya sendiri yang akan bangun tower atau BTS di ke pulauan yang dimaksud Safaad itu. Tapi kalau tidak ada suaratnya sebagai bukti perjanjian saya akan menuntut secara hukum saudara Safaad,”tegas Longki via handpone selulernya.
Menurut Longki Djanggola, Safaad telah mencermarkan nama baiknya dan membunuh karakternya. Pernyataan Safaad itu sudah memfitnah saya dan mengarah ke pembunuhan karakter saya. Olehnya saya akan menuntutnya secara hukum,”tandas Longki. ***