Krak Minta Polda Seriusi Tangani Dugaan Korupsi Rp, 37,4 M di DPKP Buol

 

Ini foto sebagian sapi yang dibagikan ke masyarakat dipelihara di bawah kebun sawit (sistem integrasi sapi dan kelapa sawit – SISKA). Foto dok dr.Rudy/deadline-news.com

 

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Ketua koalisi rakyat anti korupsi (Krak) Sulteng Harsono Bareky meminta tipikor Polda Sulteng seriusi menangani dugaan korupsi proyek agribisnis peternakan di dinas pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) Buol senilai Rp, 37,4 miliyar (M).

“Kami minta tipikor Polda Sulteng serius menangani dugaan korupsi agribisnis peternakan yakni mini ranch, pengadaan sapi, air bersih, dan pengadaan dan penanaman pakan ternak,”kata Harsono kepada deadline-news.com Selasa (22/11-2022).

Proyek agribisnis peternakan itu diduga melekat di bidang yang ditangani oleh Sumiati selaku Kabid.

Kabid Peternakan Sumiati yang berkali-kali dikonfirmasi baik didatangi langsung di kantornya maupun melalui aplikasi whatsAppnya tidak pernah mau menjawab atau memberi tanggapan

Untuk pengembangan kasus dugaan korupsi proyek agribisnis peternakan itu, tim polda Sulteng turun langsung ke Buol melakukan pemeriksaan.

Pantauan deadline-news.com selama di Buol tim penyidik tipikor Polda Sulteng telah memeriksa dua kontraktor dan 5 orang pegawai negeri sipil (PNS).

Diantaranya yang telah diperiksa itu Kepala bidang peternakan DPKP Buol Sumiati, PPTK Syarif Badalu dan dua rekanan proyek mini ranch masing-masing Jemmy Todar dan Hengki Katili.

Hengki Katili yang dikonfirmasi di kediaman kerabatnya membenarkan dirinya bersama Jemmy Todar telah dimintai keterangan terkait proyek agribisnis peternakan (Mini Ranch).

Item proyek agribisnis peternakan di DPKP Buol itu antara lain Mini Ranch, penanaman pakan ternak, pemagaran keliling di lahan seluas 114 hektar,
kemudian pengadaan ratusan ekor sapi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top