KOMUNIKASI-KETERBUKAAN MODAL SUKSES RELOKASI

Catatan Hasanuddin Atjo kunjungan ke Jepangan

Kepala Devisi Rekonstruksi Pemkot Hagashimatsushima Kawaguchi Takafumi mengatakan bahwa Komunikasi dengan masyarakat terdampak serta keterbukaan Pemerintah terhadap pembangun tanggul berlapis di pantai Suzaki dan Nagahama menjadi salah satu kunci sukses relokasi masyarakat terdampak.

Dia mengatakan Pemerintah harus terus membangun komunikasi, harus sabar dan tidak boleh bosan. Keinginan masyarakat ditampung saja dahulu. Setelah itu Pemerintah menjelaskan bagaimana desain Dan kontruksi tanggul penahan tsunami, mau diapakan lokasi yang ada dibelankang tanggul utama dan di mana pemukiman dapat dibangun.

Konsep menghidari dari terjangan Tsunami dinamakan pertanahan berlapis karena terdiri dari tanggul utama yang terletak di Pesisir yang tingginya 7.2 m, kemudian tanggul ke dua tingginya 4.2 m.

Diantara tanggul pertama dan kedua ada drainase yang fungsinya membuang air pada saat musim hujan dan jalur air masuk pada saat pasang laut. Dibelakang tanggul utama dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas seperti pertanian, kegiatan bisnis lain yang tidak ditinggali. Perumahan dapat dibangun dibelakang tanggul kedua.

Dengan pendekatan seperti itu, hampir semua masyarakat terdampak setuju untuk direlokasi ke tempat yang baru. Bahkan masyarakat yang ada di zona biru ( aman) juga ada yang minta di relokasi di kawasan pemumikiman yang baru karena lebih teratur, indah dan menarik.

Desain tanggul utama teluk Palu yang panjangnya 4.2 km dan tingginya 6,2 m banyak diinspirasi dari ahli-ahli jepang yang telah menpraktekannya di Jepang Pascabencana tahun 2011. Dan juga desain yang diterapkan di Palo Philipina tahun 2015 yang mana di atas tanggul utama ada jalan melingkar sehingga akses publik pemandangan ke arah laut tetap tersedia. Namun di Sulawesi Tengah untuk kawasan tertentu akan ditanami mangrove.

Dari apa yang langsung dilihat di Jepang dan mengikuti Seminar di Bosai Forum Jepang, senin 11 September 2019 semakin banyak informasi terkait upaya upaya mengurangi korban karena tsunami. Semoga. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top