Kerusakan Jalan Karanja Lembah Sering Timbulkan Kecelakaan

“Dinas Bina Marga Belum Memprogramkan Perbaikannya

Nelwan (deadline-news.com)-Sigi-Ruas jalan Karanja Lembah ploting jalur jalan provinsi sepanjang Kurang lebih 5 kilometer mengalami kerusakan sangat parah.

Pasca gempa bumi, likuifaksi dan tsunami ruas jalan provinsi itu belum pernah diperbaiki. Ruas jalan itu berlubang-lubang, hingga tak berbentuk lagi.

Jalan Karanja Lembah itu merupakan jalur lintas penghubung antar Kabupaten yang juga merupakan tapal batas antara kota Palu dan Kabupaten Sigi banyak mengalami kerusakan yang cukup serius.

Celakanya hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang signifikan dari Dinas Bina Marga sulteng. Padahal kerusakan itu sudah lama.

Perbaikan ruas jalan Karanja Lembah itu adalah domain pemerintah Pemprov Sulawesi Tengah.

“Mestinya ada keseriusan untuk merevitalisasi ruas jalan itu, guna peningkatan pembangunan jalan-jalan protokol atau jalur jalan poros penghubung antar Kabupaten Kota tersebut, “hal itu diunkapkan salah seorang sumber yang meminta tidak disebutkan namanya menjawab group deadlinenews.co, detaknes.id) dan deadline-news.com Senin (15/4-2024) di Sigi.

Kata dia selaku pengguna jalan yang sekaligus mewakili menyuarakan aspirasi atau keluhan masyarakat pengguna jalan yang kerap berlalu-lalang di jalur jalan Karaja Lemba yang rusak parah itu atau dalam bahasa kaili (palu) disebut “jalan ronto ate”.

Kata dia jalur pelintasan yang padat dilalui kenderaan bermotor itu, hanya berbatas sejengkal saja dari kota Palu itu, mirisnya mengapa hingga saat ini pemerintah seolah acuh tak acuk (apatis), mengabaikan pembangunan jalan di jalur jalan yang haya berjarak sejengkal dengan kota palu tersebut.

Menurutnya bukan cuma itu saja, di jalur pelintasan antar Kabupaten itu, dampak buruk (negatif) dari kerusakan fatal jalan tersebut sangat dirasakan oleh para pengguna, bahkan juga dipelintasan jalan itu insiden kecelakaan kerap kali terjadi menipa para pengguna jalan, dan jalaur itu sudah banyak memakan korban jiwa, baik mengalami luka parah maupun meninggal ditempat kejadian (TKP).

“Terjadinya kecelakaan di jalur itu, karena diakibatkan kurangnya perhatian Pemprov sultwng, kami hanya meminta terhadap pemerintah yang berkewenangan dalam hal ini adalah dinas binamarga agar dapat merealisir walaupun haya perbaikan tambal sulam idealnya, untuk mengantisipasi gejala rawan kecelakaan bagi para pengguna,”ujarnya.

Ia menegaskan kerusakan ruas jalan itu sudah sangat fatal, bahkan mulai dari dikiri-kanan badan jalan, bagian has tengah jalan aspalnya pun banyak terkelupas hingga menyebabkan jalan itu bergelombang dan belobang sana-sini.

“Artinya sangat tidak nyaman dilalui, “protesnya.

Sumber juga menambahkan, paling tidak Pemprov sulreng dapat menindak lanjuti keluhan para masyarakat pengguna jalan di jalur tapal batas Kota Palu dan Kabupaten Sigi itu.

“Jikalau belum dapat merealisasikan rekonstruksi jalur jalan Karaja Lemaba tersebut paling tidak pemerintah ada penganan antisipatif atau memproyeksikan tambal sulam di jalur jalan itu, agar para pengguna jalan nyaman berkendara melakukan aktifitasnya melewati jalur tersebut, “tandasnya.

Kabid jalan dan jembatan Asbudianto yang dikonfirmasi via chat di aplikasi whatsAppnya Senin malam (15/4-2024), mengatakan belum ada program perbaikan ruas jalan Karanja Lembah dari dinas binamarga. Tapi pihaknya sudah meminta ke balai pelaksana jalan nasional (BPJN) XIV untuk ditangani.

“Wass… blm ada krn Kita sdh minta kebalai jalan utk di tangani…🙏🏼,” tulis Asbudianto. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top