Mahdi Rumi (deadline-news.com)-Tolitolisulteng-Sudah tahunan judi togel alias kupon putih berlangsung di kota Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah. Permainan judi yang digemari masyarakat ini, diduga ada unsur pembiaran oleh aparat kepolisian, karena sudah berlangsung tahunan.
Hal ini terlihat praktek judi kupon putih ini, masih marak, tapi tetap saja aman dari aparat kepolisian. Padahal penjual atau pengecer hanya berjarak sekitar 20 meter dari jalan raya pusat keramaian kota Tolitoli.
Diduga ada oknum yang sengaja membiarkan judi ini beroperasi, meskipun berkàli kali dilaporkan ke Polres Tolitoli, namun tidak satu pun tindakan yang dilakukan.
Kapolres Tolitoli AKBP Moh Iqbal Alquddusi yang dikonfirmasi soal judi kupon putih ini, melalui chat whatsAppnya berjanji akan menindak lanjutinya.
“Baik pak nanti kami sampaikan ke kasat reskrim, trima kasih infonya ditindak lanjuti” kata kapolres saat dikonfirmasi mediao 8 juli 2018 lalu.
Namun berselang satu minggu kemudian belum nampak adanya upaya untuk melakukan razia, sehingga saban hari kegiatan penjualan judi kupon putih itu tetap saja leluasa melakukan aktifitasnya.
Pantauan deadline-news.com judi kupon putih ini lebih banyak melibatkan masyarakat bawah, dengan pasangan bervariasi mulai dari ribuan hingga ratusan ribu rupiah.
Modusnya dengan cara tebak angka menggunakan secarik kupon terlihat ada penjual dan ada pembeli yang disertai uang.
Salah seorang pengecer kupon putih yang ditemui deadline-news.com mengaku kalo pihaknya sebagai pengecer dan hasil penjualannya disetorkan ke bandar bernama Hoga.
Sementara itu Hoga yang diduga sebagai bandar saat hendak dikonfirmasi lewat no telepon genggamnya sebanyak dua kali tidak mendapat jawaban. Begitu pun ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat tidak mendapat jawaban balasan.
Wakapolres Tolitoli Kompol Muh.Nur Asjik, S.Sos yang dikonfirmasi Rabu pagi (18/7-2018) via handpone mengaku sudah melakukan pengeceka ketempat yang diduga lokasi Bandar judi. Tapi bersih, tidak satupun aktivitas dilokasi tersebut.
“Kami sudah melakukan pengecekan ke lapangan yang diduga lokasi transaksi penjualan kupon putih, tapi nihil, tidak ada aktivitas di lokasi yang diduga tempat mereka,”jelas Nur Asjik.
Menurutnya memang agak rada-rada sulit mengungkap praktek judi kupon putih ini. Sebab mereka berpindah-pindah dan berhubungan secara online per pesan singkat atau hubungan telepon.
“Kami berupaya untuk menangkap tangan mereka saat sedang melakukan transaksi penjualan kupon putih, karena kalau dilakukan penggerebekan agak sulit karena berpindah-pindah dan mereka berhubungan secara online person to person,”aku Nur Asjik. ***