Jembatan Megawati dan Maleni Belum Selesai

Jembatan Megawati dan jembatan Maleni yang belum selesai dikerjakan (Ft.Ismail/DN).
Jembatan Megawati dan jembatan Maleni yang belum selesai dikerjakan (Ft.Ismail/DN).

DOEL (koranpedoman),DONGGALA-Sulteng, Dua proyek jembatan tahun 2014 di Banawa Ibu Kota Kabupaten Donggala belum selesai dikerjakan. Padahal telah berakhir masa pekerjaannya sejak 31 Desember 2014. Adalah jembatan Megawati dan jembatan Maleni dengan anggaran masing-masing Rp, 800 juta lebih dan Rp, 1,7 miliyard.

Pantauan koran Deadline News dilokasi didua jembatan itu, terlihat masing-masing jembatan Megawati diperkirakan baru mencapai 70-80 persen, yakni Abutment, plat lantai dan pagar kiri kanannya yang selesai. Sedangkan jembatan Maleni terlihat baru Abutmentnya dua sisi yang selesai dengan pemasangan tiang pancang, dan pondasi sebelah menyebelah dikaki jembatan tersebut. Diperkirakan volume pekerjaan jembatan dengan anggaran kurang lebih Rp, 1,7 miliyard itu baru mencapai 30-40 persen.

Proyek jembatan itu memang ditenderkan 4 bulan sebelum akhir tahun. Sehingga praktis dikerjakan hanya 3 bulan (90) hari. Hal itu diakui oleh seorang warga yang bermukim didekat jembatan Maleni itu. “Ini baru tiga bulan lalu jembatan ini dikerjakan pak,”ujar seorang lelaki setengah baya menjawab koran Deadline News Jumat (9/1-2015), pekan lalu di Banawa.

Dan memang di depan abutment jembatan Maleni itu terdapat tumpukan material berupaka pasir krikil dan tanah. Sedangkan di jembatan Megawati terlihat ada tumpukan material dan molen (alat pencampur/pengaduk) semen dan pasir krikil. Kedua jembatan itu merupakan kebutuhan masyarakat Banawa kota. Sebab sungai yang luasnya kurang lebih 30 meter itu, membelah Banawa Kota. Memang satu alur sungai itu, tapi terdapat tiga jembatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Donggala Ir.Happy Ramli Nur yang dikonfirmasi via handpone 08539504869X tidak diperoleh jawaban. Begitu juga ketika dikonfirmasi via pesan singkat. Sementara Bupati Donggala Drs.H.Kasman Lassa, SH yang dikonfirmasi mengaku belum tahu perkembangan proyek pembangunan kedua jembatan tersebut. “Maaf saya belum tahu le perkembangannya, karena saya belum sempat turun kelapangan melakukan peninjauan,”aku Bupati pilihan rakyat itu.

Sementara itu Medi salah seorang rekanan yang disebut terlibat pengerjaan proyek jembatan itu, yang dikonfirmasi via handponenya mengaku bukan dirinya yang mengerjakan proyek itu, tapi mengakui jika dia yang mendanai proyek itu. Dan setelah ditanya kenapa bisa anda yang mendanai, bukankah proyek itu APBD, dia malah balik mengatakan berarti anda tidak mengetahui prosedurnya.

Medi juga menyarankan wartawan agar mengkonfirmasi langsung ke PU, sehingga lebih jelas, apakah proyek jembatan itu memang hanya sampai disitu pekerjaannya atau ada keterlambatan. “Jika ada keterlambatan, berarti rekanan didenda atau putus kontraknya. Olehnya biar lebih jelas dan profesional dan jangan embarang tabrak silahkan ke Dinas PU ketemu PPTKnya,” Saran Medi dari balik telepon genggamnya.

Diduga proyek itu dijual lagi atau menggunakan perusahaan orang lain. Dan dikerjakan oleh orang lain. Sehingga patut diduga ada kongkalikong, yang terindikasi merugikan keuangan negara. Oleh sebab itu Kejaksaan Negeri Donggala diminta untuk meyelidikinya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top