Ismail Domut : Dimana Sisa 235 Ekor Sapi Itu?

 

Foto ilustrasi puluhan ekor sapi dalam mini rancah. Foto dok Republika.com/deadline-news.com

 

Sudirman Sija/Bang Doel (deadline-news.com)-Buol-Moh.Ismail Domut mantan anggota DPRD Buol periode 2014-2019 mempertanyakan sisa 235 ekor sapi dari 1000 ekor yang telah disetujui DPRD Kabupaten Buol ketika itu. Dan hanya 765 ekor yang direalisasikan oleh Dinas Pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) Buol.

“Kemana sisa sapi sebanyak 235 ekor dari total 1000 ekor yang disetujui DPRD pengadaannya melalui rapat paripurna saat itu. Sementara yang direalisasikan hanya 765 ekor,”kata Ismail dengan nada tanya menjawab wawancara deadline-news.com Rabu malam (2/11-2022), di kediamannya di Buol.

Menurutnya harus jelas jika ada pengalihan anggaran. Dialihkan kemana anggaran sisa 235 ekor sapi itu.

“Dan harusnya dikonsultasikan ke DPRD jika ada pengalihan anggaran dari 1000 ekor, menjadi 765 ekor sapi. Karena secara aturan mestinya ada persetujuan DPRD jika ada pengalihan anggaran yang sudah ditetapkan bersama dalam paripurna DPRD Buol,”tegas Ismail.

Ia mengatakan total anggaran agribisnis peternakan di Dinas pertanian dan ketahanan pangan Buol ketika itu kurang lebih Rp, 42 miliyar, termasuk anggaran pengadaan 1000 ekor sapi didalamnya.

Kata Ismail sekitar 114 hektar lahan mini ranch dengan anggaran Rp 4 miliyar lebih. Lahan peternakan mini ranch itu itemnya ada pembersihan lahan dan penanaman pakan ternak dengan biaya kurang lebih Rp, 4 miliyar itu.

“Pokoknya total anggaran di mimi ranch itu kurang lebih Rp, 42 miliyar, sudah termasuk pengadaan 1000 ekor sapi, kadang dan pakan ternak. Tapi realisasinya hanya 765 ekor. Padahal 1000 ekor sapi itu atas persetujuan DPRD melalui rapat paripurna ketika itu,”jelas mantan wartawan itu.

Ismail menegaskan untuk mengetahui bahwa DPRD telah menyetujui proyek pengadaan sapi sebanyak 1000 ekor itu dapat dilihan pada notulen rapat-rapat, baik tertulis maupun berupa rekaman di sekretariat DPRD Buol.

“Hasil investigasi saya tahun lalu, di mini ranch, dari 765 ekor sapi tinggal kurang lebih 100san ekor. Lalu kemana yang lain. Apalagi lokasinya cukup luas dan pakannya tersedia disana. Jadi mubazir dong itu lahan luas dengan pakan cukup tersedia tapi tidak ada sapi yang memakannya,”tutur Ismail.

Sebelumnya telah diberitakan Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang menyelidiki dugaan korupsi senilai Rp, 37,400,000,000 di Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Buol itu.

Proyek agribisnis peternakan itu di dinas Pertanian Buol tahun 2018-2020 yang bersumber anggarannya dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Buol.

Sebelumnya telah diberitakan kepala Bidang peternakan di Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Buol Sumiati, SP menjawab konfirmasi deadline-news.com di ruang kerja Selasa (1/11-2022), membenarkan adanya proyek pengadaan sapi 765 ekor itu.

“Proyek itu dilaksanakan oleh kontraktor PT.Jadri Putra Mandiri (JPM). Adalah Jemmy Todar Direktur Utama PT.JPM itu,”kata Sumiati.

Sumiati juga mengaku telah diperiksa penyidik Polda Sulteng terkait penyelidikan Ditreskrimsus atas dugaan korupsi proyek pengadaan agribisnis peternakan.

“Iya benar kami telah dipanggil dan dimintai keterangan di Polda Sulteng,”aku Sumiati.

Selain Sumiati, PPTK proyek agribisnis peternakan Syarif Badalu juga telah dipanggil Polda sulteng.

Surat panggilan Badalu itu tertanggal 19 Oktober 2022, yang ditandatangani Direktur reskrimsus Polda Sulteng Kombes Pol Ilham Saparona,S.I.K, SH.

Kasubdit III Polda Sulteng Kompol Aditya yang dikonfirmasi deadline-news.com Senin (31/11-2022), via chat di whatsAppnya menuliskan kasus itu ditangani unit I.

“Itu unit 1,”tulis Kompol Aditya menjawab konfirmasi deadline-news.com

Sementara itu Kasubdit Penmas Bidang Humas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya menuliskan Kasubdit Tipikor masih ada kegiatan di Jakarta.

“Kasubdit Tipikor msh ada kgtan di Jkta, pak. Td dr KRAK mau ketemu beliau juga,”tulis Kompol Sugeng.

Syarif Badalu,SPT selaku PPTK yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya Senin (31/10-2022) sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi.

Direktur Utama (Dirut) PT.Jadri Putra Mandiri (JPM) Jemmy Todar dari balik telepone whatsApp Sudirman Sija Rabu (2/11-2022) siang melontarkan kalimat ancaman saat dikonfirmasi.

“Saya akan konsultasi orang hukum saya, akan membawa ke ranah hukum terkait pemberitaan deadline-news.com dibawah judul “PT.JPM Dalam Masalah, Proyek Pengadaan Sapi Diduga Berbau Korupsi,”kata Jemmy Todar dengan nada mengancam.

Kalimat ini yang menjadi keberatan Jemmy Todar “PT.Jadri Putra Mandiri (JPM) dalam masalah. Pasalnya proyek pengadaan 765 ekor sapi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Buol itu diduga berbau korupsi.”

“Emangnya Bapak Pikir Karena Punya Media Kebal Hukum,”katanya dari balik handpone whatsApp Sudirman Sija di Buol.

Disinggung soal apa benar perusahaannya yang mengadakan sapi tahun 2019 sebanyak 765 ekor Jemmy Todar tidak mau menjelaskannya ke deadline-news.com

Diminta untuk menggunakan hak jawabnya untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut, Jemmy Todar berkeras tidak mau dan akan membawanya ke ranah hukum. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top