Humas Polda Tolak Beri Konfirmasi Penembakan Teroris

Palu (antarasulteng.com) – Humas Polda Sulawesi Tengah menolak memberikan konfirmasi mengenai tertembaknya seorang terduga teroris dalam kontak senjata dengan petugas keamanan di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat, karena belum mendapat informasi pasti dan perintah Kapolda untuk merilis peristiwa tersebut.

“Belum ada perintah dari bapak Kapolda. Kegiatan operasi penanganan terorisme di Poso dan Parigi itu merupakan kegiatan terpusat, jadi informasinya juga harus terpusat. Saya belum mendapat data dan perintah dari pusat operasi tentang hal ini,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto kepada wartawan yang menemuinya di Mapolda Sulteng di Palu, Jumat petang.

Wartawan mendatangi Mapolda Sulteng untuk meminta konfirmasi kebenaran tewasnya seorang terduga teroris bernama Farouk dan jenazahnya dievakuasi ke RSU Bhayangkara Palu pada siang tadi sekitar pukul 12.00 WITA.

Kedatangan jenazah yang menggunakan ambulans dan dikawal enam orang personel Brimob bersenjata lengkap itu disaksikan sejumlah wartawan namun tidak ada seorang personel polisi pun yang memberikan informasi mengenai hal itu.

“Saya belum ada info mengenai hal itu. Saya masih menunggu data dan perintah dari Kapolda,” ujar Hari memberi alasan.

Kapolda Sulteng Brigjen (Pol) Idham Azis, kata Hari, saat ini masih berada di Poso untuk memantau operasi Camar Maleo 4 yang digelar Polri bersama TNI untuk memburu kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso yang masih terus beraktivitas di Poso dan sekitarnya.

Seorang wartawan Basri Marzuki mengemukakan bahwa sekitar pukul 09.00 WITA, ia menerima pesan singkat telepon dari seseorang di Poso yang menyebutkan bahwa telah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok teroris di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat pagi.

“Seorang teroris yang bernama Farouk tewas pada baku tembak itu dan jenazahnya sudah dievakuasi ke Palu. Silahkan cari sendiri informasi lengkapnya,” kata Basri mengutip SMS yang diterimanya.

Mendapat informasi seperti itu, Basri dan sejumlah rekannya langsung mendatangi RSU Bhayangkara Palu. Belum cukup satu jam mereka menunggu di RSU milik Polda Sulteng itu, muncul sebuah ambulans bertuliskan JOB Pertamina-Medo membawa jenazah dengan dikawal sejumlah personel Brimob Polri yang bersenjata lengkap.

Dengan sigap para petugas segera membawa masuk jenazah tersebut ke dalam rumah sakit dan wartawan pun meninggalkan rumah sakit tersebut dan terus berusaha mencari konfirmasi hingga mereka bertemu Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto namun menolak memberikan konfirmasi. (ANT).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top