Mamuju (Deadline News/koranpedoman.com)-Rombongan jemaah haji mamuju kloter 14 telah tiba. Pelukan hangat dan kecupan di kening langsung menyerbu setiap jemaah yang turun dari bus. Berdesakan dengan ribuan penjemput jemaah haji lain bukan menjadi masalah bagi keluarga dan kerabat yang telah mananti. Pemandangan seperti ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Mamuju setiap tahunnya saat menjemput jemaah haji. Hal ini dipercaya dapat membagi barakka’ atau berkah haji yang baru tiba dari tanah suci mekkah kepada siapa saja yang mencium keningnya sehingga dapat menyusul untuk melaksanan ibadah haji.
Haru dan tawa pun kental terasa di lokasi penerimaan jemaah haji, Rumah Adat Mamuju, sore tadi (6/10). Salah satu jemaah asal Mamuju, Hj. Uci (pemilik Rumah Makan Cici) mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada Sang Maha Kuasa karena diberi keselamatan sampai kampung halaman dan kembali berjumpa dengan keluarganya. Meski begitu ia tidak menampik ada suka dan duka dalam perjalanan ibadah hajinya. Hj. Uci yang sempat bercerita kepada reporter tim Pemberitaan Humas Pemkab Mamuju mengatakan rombongan jemaah asal mamuju sangat kompak.
“kekompakan jamaah mamuju itu mantap, kalau ada yang sakit ditemani, dibantu. Tapi ada juga dukanya, karena ada teman kelompok saya yang meninggal dunia, itu pas depan kamar saya, usianya sudah lansia.” Urai Hj. Uci.
Kabar adanya jemaah haji asal Mamuju yang meninggal juga disebut oleh panitia penyelenggara Seksi Penyelenggara Haji, Kantor Kementrian Agama Kab. Mamuju. Sehingga semua yang hadir saat itu diminta untuk membacakan Surah Al Fatihah. Lebih lanjut dijelaskan, ketika pelepasan jemaah haji Mamuju pada 25 September lalu berjumlah 253 orang dari kloter 14 dan 15 Mamuju, 50 orang diantaranya gabungan dari jemaah haji asal Kabupaten Mamuju Tengah. Adapun yang tergabung dalam kloter 15 berjumlah 32 orang akan tiba malam ini sekitar pukul 22.00 Wita.
Terlepas dari itu, sehubungan dengan proses pelaksanaan ibadah haji, pimpinan kloter 14, H. Kasma Hamal menilai prosesi manasik haji yang dilakukan oleh jamaah sebelum berangkat telah berhasil.
“Prosesi manasik haji 2016 ini cukup berhasil, tolak ukurnya banyak jamaah setelah kita tiba di mekah, hanya dua hari saja kita dampingi, selebihnya mereka sudah bisa beribadah secara mandiri.” Sebutnya.
Sementara itu, Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid yang menyambut langsung kedatangan jemaah haji menyampaikan kabar gembira. Dimasa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati, H. Irwan SP Pababari yang memasuki usia 8 bulan, telah mengusung program yaitu pemberangkatan jemaah haji via pesawat terbang mamuju-makassar untuk tahun 2017, yang saat ini masih menggunakan jalur darat. (hms Pemkab Mamuju Dian H Lestari).***