Bang Doel (deadline-news.com)-Jeneponto-Selain karena ketersediaan air masih mencukupi di kelurahan Bontotangnga Kecamatan Tamalatea Jeneponto Sulawesi Selatan, pompa Akuifer buatan simpanan air hujan (absah) masih model lama (manual).
Sehingga warga di daerah itu tak mau menggunakan Absah itu. Dengan demikian proyek Balai Besar Wilayah Sulawesi (BBWS) Pompengan itu patut diduga mubazir tak bermanfaat.
Kepala Kelurahan Bontotangnga Karaeng Caya menjawab konfirmasi deadline-news.com group detaknews.id Sabtu pagi (8/4-2023) sekitar pukul 07:45 wita, membenarkan jika Absah di wilayahnya tidak dipakai warganya.
Alasannya selain air cukup tersedia, pompanya juga model lama, sehingga membuat warga malas menggunakannya.
“Ntuk skrg kata pengelolahx krg tdk di pakai dl krn bxk ji air… Lgian malas ki katax jg krn kompax yg model lama krg… Tp ttp katax ad air tadah hujan di bakx…,”tulis Lurah Bontotangnga Karaeng Caya.
Sementara itu sebelumnya informasi yang dihimpun deadline-news.com dari berbagai sumber di Jeneponto mengatakan Absah untuk di bontotangnga terdapat air, hanya saja airnya tidak bersih dan pompa airnya sudah rusak (tidak berfungsi).
“Di bontotangnga ada ji airnya tapi tidak bersih dan alat pengompa airnya sudah tidak berfungsi. Dan pembersih airnya kurang maksimal,”sebutnya.
Kepala Bagian Tata Usaha BBWS Pompengan Jeneberang Makassar Sulsel Mat Nasir, SH, MSP yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya mengatakan Masukan info ta dengan surat resmi biar dicek lokasinya. ***